RADARUTARA.ID - Banyaknya laporan mengenai pupuk Subsidi yang dijual dengan harga dua kali lipat dari harga normal langsung direspon oleh presiden Jokowi.
Presidenpun menegaskan bahwa pupuk subsidi tidak boleh dijual kepada pihak yang bukan petani, selain agar kuota bisa terpenuhi juga sebagai antisipasi kelangkaan pupuk.
"Memang terkadang ada kebocoran seperti itu, oleh sebab itu itu harus dikontrol oleh Distributor, pengecer juga harus mengontrol, jangan sampai pupuk bersubsidi dijual ke tempat yang bukan petani," tegas Presiden.
BACA JUGA:Kouta Pupuk Subsidi Provinsi Bengkulu Tahun 2024 Menurun Drastis
Jokowi juga menyampaikan bahwa saat ini pembelian pupuk Subsidi sudah tidak memerlukan kartu tani lagi, namun petani bisa menunjukkan e-ktp untuk mendapatkan pupuk subsidi.
Untuk mengantisipasi masalah pupuk, kata Jokowi, pemerintah telah menyiapkan 1.7 juta ton pupuk dari PT Pupuk Indonesia.
"Itu disiapkan untuk mendukung masa panen pada tahun ini, Saya kira itu, apa, mencukupi dan kita harapkan keluhan untuk pupuk tidak ada lagi, Selain itu untuk subsidi pupuk juga bakal ada dana tambahan kurang lebih Rp 14 triliun," ucap dia.*