Terungkap Ternyata Segini Total Kebutuhan Pupuk Subsidi di Bengkulu Utara

Terungkap Ternyata Segini Total Kebutuhan Pupuk Subsidi di Bengkulu Utara

Terungkap Ternyata Segini Total Kebutuhan Pupuk Subsidi di Bengkulu Utara--

RADARUTARA.ID- Keberadaan pupuk subsidi untuk petani di Kabupaten Bengkulu Utara sangat jauh dari kata kurang, di tahun 2024.

Akibatnya, banyak lahan pertanian yang akhirnya terbengkalai lantaran tidak bisa mendapatkan pupuk subsidi. Adapun petani yang masih tetap mengelola, hasil produksinya pun tidak bisa maksimal.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten BU, Abdul Hadi mengakui bahwa di musim pertama tanam Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kekurangan pasokan pupuk. Ini terjadi lantaran ada kebijakan pengurangan pupuk dari pemerintah pusat.

"Sesuai data, kebutuhan pupuk di Bengkulu Utara itu 5.320 ton per tahun dengan rincian 1.920 ton urea dan 3.400 ton NPK. Namun karena ada kebijakan pengurangan pupuk dari pusat, maka di awal tahun kemarin, Bengkulu Utara hanya bisa mendapatkan jatah pupuk subsidi sebanyak  2.152 ton, rinciannya 1.015 Urea dan 1.138 NPK," jelasnya.

BACA JUGA:Bukan Hanya untuk Bayar Pajak, Cek Fisik Kendaraan Sangat Penting, Ini Panduan Lengkapnya

Untuk menyikapi kekurangan pupuk subsidi di kalangan petani, pemerintah pusat saat ini juga telah menambah alokasi pupuk di seluruh Indonesia melalui anggaran tahun 2024, dari total sebelumnya sebanyak 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

"Dengan adanya penambahan kouta tersebut. Alhamdulillah alokasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Bengkulu Utara juga bertambah. Namun jumlah penambahannya, memang belum bisa mencukupi kebutuhan pupuk yang semestinya," kata Kadis.

Adapun total penambahan kouta pupuk tersebut yaitu sebanyak 786 Ton Urea dan 1.138  ton Npk. Sehingga, total alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Bengkulu Utara yang sebelumnya hanya sebanyak 2.152 ton saat ini sudah meningkat menjadi 3.936 Ton.

"Masih ada kekurangan, tapi kita sudah bersyukur kekurangannya tidak terlalu signifikan, seperti Kouta awal tahun 2024 kemarin," tandasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: