Idap Penyakit Anemia Aplastik, Pelajar SMK 10 Bengkulu Utara Galang Donasi Rp1 M

Minggu 15-10-2023,10:57 WIB
Reporter : Abdul Gafur
Editor : Septi Maimuna

RADARUTARA.ID -  Pelajar asal Kabupaten Bengkulu Utara tengah berjuang melawan penyakitnya di RSUD M Yunus Bengkulu.

Lantaran, penyakit yang diderita oleh Cinta Suciana (16 tahun) siswi kelas XI SMKN 10 Bengkulu Utara itu  harus transfusi darah setiap minggunya sebanyak 4 kantong.

Yolanda Patrichia menceritakan, adiknya Cinta Suciana sebelumnya mengalami gejala seperti bintik-bintik kemerahan pada bagian tubuhnya dibagian kaki serta gusi berdarah dengan kondisi pucat dan terasa lemas tak berdaya.

Melihat adiknya semakin hari tak berdaya dan lemas, akhirnya pihaknya keluarga membawa ke RS Tiara Sela Bengkulu. 

"Saat di periksa HB cinta 4 gr/dL, dan trombosit cinta hanya 9.000 mm3, saat itu cinta langsung diminta untuk transfusi darah sebanyak 4 kantong darah,"ujar Yolanda.

BACA JUGA:7 Cara Membuka Pintu Rezeki yang Tertutup, Saking Dahsyatnya, Usaha Apapun Pasti Cuan dan Berkah

Lantaran kondisi Cinta drop, Maka Cinta di rujuk ke RSUP Dr.Mohammad Hoesin Pelembang agar bisa dilakukan penanganan lebih terhadap penyakit cinta.

Dan apa dikata, dokter mendiagnosa bahwa Cinta mengidap penyakit Anemia Aplastik. Menurut dokter, anemia aplastik adalah kondisi yang jarang terjadi ketika tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah baru. Anemia aplastik berkembang sebagai akibat kerusakan sumsum tulang. 

"Saat ini cinta hanya terbaring dirumah sakit, untuk melakukan transfusi darah merah dan transfusi darah putih minimal 4 kontong darah setiap minggunya," beber Yolanda.

"Kondisi Cinta semakin memburuk dan lemas, Hingga dokter menyarankan untuk dilakukan pencangkokan sum-sum tulang belakang. Jika tidak dilakukan, Cinta harus terus melakukan transfusi darah tiap minggunya, dan kondisinya akan semakin memburuk dan berakibat fatal, sambung Yolanda.

BACA JUGA:Naik 40 Derajat Celsius, Suhu 3 Kota di Indonesia Ini Akan Semakin Panas Mendidih, Termasuk Bengkulu?

Untuk diketahui, Cinta hidup dengan keluarga yang sederhana, ayahnya seorang pedagang beras, dan ibunya sebagai Bidan desa. 

Untuk biaya pengobatan anaknya, orang tua cinta telah menjual rumah tempat tinggalnya, uang tersebut untuk tambahan melakukan operasi sum-sum tulang belakang Cinta.

Cinta sendiri adalah anak yang aktif di sekolah, dia banyak mengikutin kegiatan ekstrakulikuler seperti paskibraka, OSIS, pramuka, hingga brumband. Namun setelah mengalami penyakit ini selama kurang lebih 7bulan. Sekolah Cinta terpaksa tertunda dahulu.

BACA JUGA:Ini 5 Hal yang Dinilai Seseorang Saat Pertama Kali Bertemu, Harus Diperhatikan Apalagi Kalau Ingin Interview

Kategori :