RADARUTARA.ID - Pada masa lampau ajian serta ilmu-ilmu gaib sangatlah eksis bahkan diburu oleh kebanyakan orang. Bahkan hingga saat ini diketahui masih banyak orang yang mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu tersebut, meskipun demikian sejumlah ilmu dalam kejawen kuno juga ada yang termasuk ke dalam aliran hitam.
Ilmu aliran hitam ini kerap kali dipergunakan untuk hal-hal yang buruk, mencelakai orang, serta melakukan berbagai macam kejahatan.
Dalam ilmu gaib aliran hikmah dan kejawen memiliki pandangan mereka yang berbeda satu sama lainnya. Aliran kejawen beranggapan bahwasanya, Kodam atau parewangan merupakan sejenis makhluk gaib yang diciptakan oleh Yang Maha kuasa untuk membantu manusia.
Khodam ini bukanlah berasal dari bangsa jin, malaikat, ataupun sejenisnya. Melainkan ia adalah sejenis makhluk gaib yang menimbulkan kekuatan supranatural pada manusia sakti serta benda-benda bertuah.
BACA JUGA:Suplai Air Tak Mencukupi, 10 Hektar Lahan Persawahan di Gunung Payung Gagal Panen
Aliran hikmah berpendapat bahwa khodam merupakan sebuah julukan bagi bangsa jin ataupun malaikat yang membantu manusia hal tersebut berdasarkan dua hal yaitu pertama Kodam dalam bahasa Arab memiliki arti penjaga atau pengawal yang senantiasa mengikuti.
Sedangkan yang kedua Dalam alquran sudah diterangkan bahwasanya Allah hanya menciptakan hambanya dalam bentuk tiga makhluk yaitu manusia, jin, dan malaikat. Adapun keajaiban yang dapat ditimbulkan oleh ilmu gaib berbeda dengan mukjizat. Perbedaan mendasar dari keduanya adalah dari mana proses dan siapa yang menerimanya.
Mukjizat merupakan anugerah yang hanya diterima oleh nabi dan Rasul, serta prosesnya pun tidak ada perantara. Sebab kejadian dari mukjizat datangnya dari Allah secara langsung.
Mukjizat bukanlah sebuah ilmu Maka dari itu ia tidak dapat dipelajari ataupun diusahakan oleh manusia. Bahkan nabi sekalipun. Para nabi dan rasul hanya menerima mukjizat serta tidak berkuasa menolak kekuasaan Allah. Sementara itu kemampuan yang ditimbulkan dari ilmu gaib berasal dari khodam yang sudah menyatu dengan pemilik ilmu gaib tersebut.
Contohnya saja ketika seseorang yang dipercaya memiliki ilmu gaib yang tidak tembus oleh senjata, sebenarnya kondisi tersebut adalah ketika kulitnya diselimuti oleh energi ilmu gaib. Sehingga benda tajam serta peluru tidak mampu menembus kulitnya.
Selain itu ilmu gaib bisa dipelajari baik itu melalui perantara guru ataupun belajar di tempat-tempat keramat, ada beragam cara untuk memperoleh ilmu gaib, diantaranya dengan puasa, wirid mantra, meditasi, serta pengisian melalui perantara guru.
Jenis khodam yang akan menjadi pelindung seseorang tersebut berbeda-beda, tergantung dari jenis ilmu apa dan siapa yang mengamalkannya.
Sementara untuk amalan yang memang murni bersumber dari Alquran maka khodam yang mendampinginya adalah malaikat. Sedangkan khodam yang terdapat pada ilmu kejawen merupakan sesosok Jin muslim ataupun Jin non muslim. Tergantung dari jenis ilmu dan siapa yang mengamalkannya.*