RADARUTARA.ID- Keluhan sejumlah lurah hingga dukuh di wilayah Kabupaten Gunung Kidul, tentang besarnya biaya amplop atau uang yang harus dikeluarkan di setiap acara hajatan masyarakat menuai reaksi dari Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta.
Bupati berharap, Lurah hingga Dukuh jangan sampai terjerat rentenir apa lagi pinjaman online (pinjol) akibat tingginya biaya sosial untuk pergi ke hajatan.
"Tingginya kebutuhan sosial jangan menghalalkan berbagai cara, hingga terlilit hutang yang bisa merugikan keluarga," imbau Bupati Gunung Kidul seperti dikutip dari Kompas.Com pada Kamis 21 September 2023.
BACA JUGA:Benturan Budaya Antara Suku Dayak dan Madura, Diduga Menjadi Penyebab Pecahnya Konflik Sampit
Bupati mengingatkan, saat ini banyak sekali warga yang terjerat pinjaman online. Menurut Bupati, perlu kedisiplinan dari masyarakat untuk menghindari kebiasaan buruk itu.
Terlebih kata Bupati, biaya sosial di masyarakat khususnya saat pergi ke acara hajatan atau kondangan jangan sampai menjadi alasan untuk mengakses pinjaman online.
Miris akan situasi, itu maka Bupati, mengusulkan agar tingginya biaya sosial masyarakat untuk pergi ke hajatan atau kondangan agar dikaji ulang secara bersama.
BACA JUGA:Pantas Lurah di Gunung Kidul Keluhkan Biaya Hajatan, Ternyata Gajinya Hanya Segini
Diharapkan Bupati, dari kajian yang nantinya dilakukan bersama lurah, panewu dan tokoh masyarakat itu bisa mendorong masyarakat untuk tidak hidup secara konsumtif.
"Tidak jarang para Pamong, dukuh dan dukuh harus pinjam kanan kiri untuk bisa jagong atau nyumbang (kondangan) dalam hajatan. Ini memaksakan diri dari yang tidak punya harus punya," tandasnya.*