NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Masyarakat di Dusun Trans Lapindo, Desa Muara Santan, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara berharap janji atau rencana Pemerintah Daerah Bengkulu Utara untuk meningkatkan kualitas jalan di wilayah Trans Lapindo melalui TA 2023, ini tak meleset.
Salah satu tokoh masyarakat Trans Lapindo, Syaiful, mengatakan sejak pemukiman di wilayah Trans Lapindo, ini dipadati oleh aktivitas penduduk sampai hari, ini memiliki sekitar 170 KK lebih belum pernah mendapatkan perhatian secara khusus dari pemerintah daerah Bengkulu Utara.
Sehingga dipastikan Syaiful, kondisi akses jalan di wilayah Trans Lapindo sampai sekarang masih dalam keadaan tanah merah. Dimana akses jalan, ini merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat di wilayah Trans Lapindo untuk mengeluarkan hasil perkebunan, menjangkau pelayanan pendidikan, kesehatan hingga menjadi akses masyarakat dalam memobilisasi kebutuhan logistik.
"Kalau sudah hujan, lumpurnya setinggi pintu mobil. Dan dipastikan dalam situasi, itu hanya kendaraan-kendaraan khusus yang bisa masuk dan keluar dari wilayah Trans Lapindo," ungkap Syaiful.
Oleh sebab, itu tokoh masyarakat yang akrab disapa Wak Uban, ini berharap janji atau niat baik pemerintah daerah Bengkulu Utara yang ingin melaksanakan peningkatan terhadap akses jalan di wilayah Trans Lapindo, itu benar-benar bisa dilaksanakan.
"Kalau memang Pemkab Bengkulu Utara ada niat baik seperti, itu tentu kami sebagai masyarakat sangat berterimakasih. Dan itu lah yang kami harapkan selama ini. Tidak usah muluk-muluk lah, di tahap awal ini Pemkab bisa merealisasikan pengerasan seperti yang dijanjikan itu saja kami sudah senang. Mudah-mudahan niat baik ini tidak meleset," pintanya.
Terpisah, Kades Muara Santan, Hosen Basri, mengatakan, bahwa sampai hari ini belum ada tanda-tanda kegiatan apapun disepanjang akses jalan yang menjadi bagian dari wilayah desanya tersebut.
"Kalau sekarang belum ada kegiatan apa-apa. Harapan kami ya (jalan di Trans Lapindo) itu dapat dibangun tahun ini," pinta Kades.*