Kemudian Sunan Giri dan Ki Donosari menuju satu pohon jati yang besar, lurus dan berumur tua. Pohon jati ini diberi nama Jati Cempurung. Setelah yakin dengan pilihannya, Sunan Giri segera menebang pohon ini. Karena ukuran batang pohon yang begitu besar membuat Sunan Giri kerepotan untuk membawanya.
Meskipun aneh tetapi Jati Cempurung terasa lebih ringan ketika dibawa menuju sungai Keduang. Akhirnya sampailah mereka membawa pohon itu dipinggiran sungai. Sunan Giri menyampaikan rasa terimakasih kepada Ki Donosari atas kemurahan hati memberi Jati Cempurung dan membantu membawanya.
"Sepanjang perjalan yang saya lihat tidak lain hanyalah hutan-hutan dan gunung-gunung, karena itu saksikanlah daerah ini ku beri nama Wonogiri, kelak daerah ini akan ramai dan dihuni orang,"ujar sunan Giri.
Setelah berpamitan dengan Ki Donisari, selanjutnya Sunan Giri mengawal kayu Jati yang hanyut di Sungai Keduang hingga sampai ke Bengawan Solo. Setibanya Sunan Giri dibukit tempat dahulu menancapkan tongkatnya.*