Ritual ini dilakukan ketika seorang gadis mendapatkan menstruasi pertama ketika seorang wanita yang sudah menikah kehilangan suaminya, atau setelah melakukan aborsi.
Kadang-kadang, ritual ini dilakukan oleh calon suami yang dipilih atau saudara ipar si janda. Hyena tidak boleh menggunakan pelindung dalam bentuk apa pun saat melakukan ritual tersebut.
Hal ini memicu terjadinya penyebaran HIV, penyakit menular seksual lainnya, dan kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Mencuri Istri
Selain itu ada tradisi mencuri istri. Tradisi ini merupakan ritual tahunan yang dilakukan oleh suku Wodaabe, sebuah subkelompok dari kelompok etnis Fulani yang ditemukan di wilayah Sahel.
BACA JUGA:Rawang Rumbai di Bengkulu Utara, Tak Terjamah, Mistis dan Penuh Misteri
Wanita dari kelompok pengembara ini diizinkan untuk memiliki suami sebanyak yang mereka inginkan.
Selama upacara pencurian istri, yang bisa berlangsung berhari-hari, para wanita diharuskan memilih pasangan yang mereka sukai dari sekelompok pria yang menampilkan tarian semenarik mungkin dengan harapan dipilih.
Seorang wanita dapat memilih sebanyak mungkin pasangan yang ia sukai dan berhubungan seks dengan mereka sebelum ia memilih salah satunya.
BACA JUGA:Sejarah Kota Saranjana, Kota Mistis dengan Peradaban yang Sangat Canggih
Festival ini dianggap sebagai kontes kecantikan paling luar biasa di dunia untuk pria. Selain sebagai parade kecantikan yang diperebutkan, festival pencuri istri ini berbeda dengan kontes lainnya karena para wanitalah yang bisa memilih pasangan favorit mereka.
Hal yang paling aneh dari praktik ini adalah tidak peduli berapa lama wanita tersebut telah menikah; begitu dia memilih seorang pria, suku tersebut menerima perkawinan baru dan menganggapnya sebagai pernikahan yang sesungguhnya. *