RADARUTARA.ID - Pondok Pesantren Al-Zaytun merupakan sebuah pesantren yang terletak di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, provinsi Jawa Barat.
Pesantren ini adalah usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia, yang dimulai pembangunannya pada 13 Agustus 1996. Pondok Pesantren Al Zaytun ini sempat viral lantaran memperbolehkan wanita yang sholat di barisan depan.
Nah Kali ini, viral kembali akibat aturan pesantrennya yang nyeleneh. Orang yang berpacaran bahkan berzina disini, dosanya dapat ditebus dengan uang.
Dalam podcast Herri Pras di kanal YouTube nya, Ken Setiawan membongkar praktik menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di Pesantren Al Zaytun.
BACA JUGA:Ini Manusia Pilihan yang Dipercaya Melihat Torehan Perjanjian Syekh Subakir dan Asta Dewa
BACA JUGA:Ini Sosok Asta Dewa, Jin Tertua di Tanah Jawa yang Memiliki Perjanjian dengan Syekh Subakir
Dia mengungkapkan bahwa santrinya di Pesantren Al Zaytun Indramayu tidak diperbolehkan untuk berzina dan juga berpacaran. Akan tetapi, untuk mereka yang mempunyai kekayaan, aturan ini tidak berlaku. Pasalnya, mereka yang mempunyak kekayaan bisa menebus dosa tersebut.
“Tidak boleh pacaran, tidak boleh berzina, kalau tidak punya uang. Jika punya duit, semua boleh dilakukan,” ucap Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras.
“Nanti ada majelis hukumnya yang bertahkim, terjerat pasal sekian, dengan bayar uang dua juta dosanya sudah hilang,” tambah Ken.
Ken juga mengatakan bahwa kasus pencabulan di Pesantren Al Zaytun itu benar adanya.
Akan tetapi, Pendiri Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang berhasil menghilangkan jejak di semua TKP.
“Kasus pencabulan yang beredar, itu semuanya adalah fakta. Akan tetapi karena hebatnya Panji Gumilang seluruh TKP dan barang bukti dirombak total,” ungkap Ken.
BACA JUGA:Syekh Subakir Bukan Bertarung dengan Semar, Ini Kisah Sesungguhnya
BACA JUGA:5 Weton Ini Jadi Kesayangan Khodam Patih Gajah Mada, Ada Aura Penakluk Musuh dalam Diri Mereka
Dengan timbulnya kasus seperti ini, Ken berharap Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia, harus saling bersinergi untuk melakukan investigasi lebih dalam tentang pemahaman dan ajaran yang diajarkan di Ponpes Al Zaytun Indramayu.