ULOK KUPAI RU.ID - Sejumlah tokoh masyarakat pegiat lingkungan di Desa Pondok Bakil, Kecamatan Ulok Kupai akan melaksanakan aksi di Simpang 5, Kota Bengkulu pada Senin (21/11) besok.
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap komitmen Gubernur Bengkulu yang sebelumnya akan memfasilitasi perbaikan jalan milik Provinsi Bengkulu yang berada di wilayah pertambangan PT Injatama, yang menghubungkan Desa Pondok Bakil dan DesaGunung Payung.
Dikatakan warga Desa Pondok Balik, Yusmanilu, usai melaksanakan aksi damai tersebut, warga bersama aktivis lingkungan dari Kanopi, akan berkirim surat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Gubernur Bengkulu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu.
"Besok (senin, red) kami akan gelar aksi damai di Simpang 5 Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi, tuntutan dan dorongan atas permasalahan infrastruktur jalan milik provinsi dari Desa Pondok Bakil ke Desa Gunung Payung yang sampai hari ini belum terlaksana," ungkapnya.
Kerusakan jalan sudah membuat masyarakat di wilayah ini sangat kesulitan--
Dikatakannya, infrastruktur jalan yang diprotes kondisinya sudah sangat menyusahkan masyarakat. Apalagi sejak akses jalan yang dibuat atas pengalihan dari PT Injatama dalam keadaan rusak parah.
"Jalan pengalihan yang dibuat PT Injatama dulu kondisinya sekarang rusak parah. Tidak bisa dilewati kendaraan. Sementara setiap hari masyarakat di Kecamatan Napal Putih dan Kecamatan Ulok Kupai yang ingin pergi ke sawah, ke kebun, anak-anak sekolah dan keperluan lainnya lewat jalan itu," lanjutnya.
Upaya meminta PT Injatama untuk melakukan perbaikan jalan pu sudah pernah dilakukan. Sayangnya, menurut Yasminilu, perbaikan yang dilakukan perusahaan hanya ala kadarnya. Sementara kondisi akses jalan di sepanjang jalan milik provinsi itu kondisinya rusak sangat parah.
"Kalau tidak ingin ada resiko masyarakat harus lewat jalan lama, yang saat ini digunakan untuk houling PT Injatama. Sementara jalan di sana kondisinya rusak padah dan susah dilewati oleh masyarakat. Sedangkan jika masyarakat ingin lewat jalan yang amblas sekarang resikonya lebih besar. Karena selain amblas jalan disana juga dekat dengan sungai," tuturnya.
Solusi satu-satunya menurut Yusmanilu, Pemprov Bengkulu harus segera melakukan pengaspalan seperti yang dijanjikan selama ini.
"Kita ingin jalan provinsi yang lama itu segera diaspal. Supaya masyarakat memiliki akses jalan yang layak dan tidak dibuat mati di lumbung sendiri akibat pemerintah yang terlalu pro dengan perusahaan," desaknya. *