TAP RU - Masyarakat petani kopi di Bengkulu Utara mengalami nasib yang sama dengan petani karet. Pasalnya, pasca virus mematikan itu melanda Indonesia, harga jual kopi juga mengalami penurunan yang signifikan. Roni salah seorang petani di Kecamatan TAP, mengatakan harga jual kopi saat ini mengalami penurunan harga jual yang cukup signifikan, hanya Rp 7.500 per kilogram. \"Sebelumnya harga kopi kering, Rp 25 ribu per kilogram. Namun setelah adanya virus Corona ini, harga jual kopi kering tinggal Rp 7.500 per kilogram,\" keluhnya. Penurunan harga jual kopi ini menurutnya sangat mengganggu ekonomi petani kopi di Bengkulu Utara.\"Secara ekonomi sudah tidak sesuai lagi dengan harga jual kopi yang seperti saat ini,\" jelasnya. Ia juga berharap, fenoma yang terjadi di tengah masyarakat ini bisa menjadi perhatian oleh pemerintah daerah. Sebab, dilihat dari kualitas kopi di Bengkulu Utara ini cukup baik dibandingkan dengan kopi-kopi hasil pertanian di Kabupaten lain. \"Ini semua demi kelangsungan nasib petani Kopi di Bengkulu Utara,\" pungkasnya. (sfa)
Giliran Petani Kopi Menjerit
Selasa 21-04-2020,11:43 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :