ARMA JAYA RU - Keberadaan pabrik pengolahan limbah karet yang merupakan bidang usaha milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gardu, Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, gagal beroperasi. Pendirian usaha yang menelan anggaran ratusan juta itu, terbentuk melalui penyertaan modal program Dana Desa (DD) sejak tahun 2017 hingga tahun 2018 tersebut, terlihat mangkrak dan belum berhasil dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Kepala Desa Gardu, Supriadi ketika dikonfirmasi RU tidak menampik hal ini. Ia mengakui, jika keberadaan usaha milik desanya tersebut belum mampu beroperasi lagi. Sebab, pihaknya masih keterbatasan pengurus BUMDes yang mumpuni. \"Jadi memang pengurus BUMDes belum mampu mengelolanya. Itulah yang membuat pabrik pengolahan limbah karet belum bisa berjalan lagi,\" ujarnya. Ia mengaku, jika saat ini pihaknya masih melakukan upaya penjaringan pengurus BUMDes yang memang benar-benar memiliki kemampuan mumpuni untuk mengembangkan usaha di desanya tersebut. \"Jika saya boleh mengelolanya, InsyaAllah bisa berjalan. Tapi dalam hal ini saya masih selaku kades dan tidak diperbolehkan menjalankan usaha BUMDes tersebut,\" akunya. Dalam kesempatan itu pula ia mengatakan, meski keberadaan usaha pengolahan BUMDes tersebut saat ini belum bisa berjalan sebagaimana mestinya. Hanya saja, bukan berarti kedepan pabrik tersebut tidak akan dimanfaatkan lagi. Ia mengaku, jika sudah mendapatkan pengurus BUMDes yang mumpuni, maka produksi pabrik pengolahan limbah karet tersebut akan pihaknya aktifkan lagi. \"Untuk tahun ini, kami belum anggarkan lagi anggaran penyertaan modal untuk usaha ini. Tapi, ketika ada yang bisa mengelola, tahun depan akan kami anggarkan lagi melalui dana desa. Setidaknya dana tersebut bisa menjadi modal untuk pembelian bahan bakunya,\" pungkas kades. (sfa)
Pabrik Pengolahan Limbah Karet Tak Beroperasi
Sabtu 29-02-2020,11:00 WIB
Editor : Redaksi
Kategori :