3 Subidang Jadi Skala Prioritas di Musrenbang Desa Kualalangi TA 2026, Salah Satunya Jembatan Gantung

3 Subidang Jadi Skala Prioritas di Musrenbang Desa Kualalangi TA 2026, Salah Satunya Jembatan Gantung

Musrenbangdes Desa Kualalangi--

KETAHUN, RADARUTAR.ID- Agenda rutin tahunan berupa musyawarah rencana pembangunan desa (Musrenbangdes) TA 2026 telah dilaksanakan oleh jajaran Pemdes Kualalangi, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara pada Selasa (5/11) hari, ini.

Dalam pelaksanaan Musrenbangdes TA 2026 yang turut diikuti oleh Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, Kapolsek Ketahun, Iptu Khalid Wahyudi, SH, Danramil Ketahun, Kap Inf Yudi Triawan, Kepala Puskesmas Ketahun, Pj Kades Kualalangi, Ery Arianto, S.KM, beserta aparatur perangkat desa, lembaga BPD, pendamping desa kecamatan dan lokal serta perwakilan masyarakat di lingkungan Desa Kualalangi, ini.

Sedikitnya, ada tiga subidang skala prioritas pembangunan yang telah disepakati dan diusulkan kepada pemerintah daerah.

Tiga subidang yang telah menjadi skala prioritas, itu diantaranya adalah bidang ekonomi yang meliputi pengadaan bibit ikan, pengerasan jalan usaha tani dan pembangunan tambatan perahu.

Selanjutnya di subidang sarana dan prasarana, ada usulan pembangunan jalan desa (Hotmix), pembangunan jembatan gantung dan pembangunan jalan provinsi.

Terakhir untuk subidang sosial dan budaya, terdapat usulan pembangunan stadion mini, pembangunan Pustu serta pembangunan MDA.

"Dari sekian usulan yang telah disepakati dan ditetapkan, itu. Kami berharap pembangunan jembatan gantung penghubung dusun I dan dusun II (trans) yang sudah sejak tiga tahun lalu putus akibat banjir, itu bisa disegerakan," desak Pj Kades Kualalangi, Ery Arianto, S.KM.

"Karena sejak jembatan gantung, itu putus. Warga kami dari dusun I dan sebaliknya dusun II merasa kesulitan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Baik dalam menempuh pusat pemerintahan hingga mengeluarkan hasil perkebunan. Semua menjadi sulit dan menambah biaya operasional. Sehingga kami berhadap jembatan gantung di desa kami yang putus, ini bisa segera dibangun kembali oleh pemerintah," imbuhnya.

Diakui Ery, jembatan gantung yang putus akibat bencana alam berupa banjir di desanya, ini sudah tiga kali diusulkan ke pihak terkait di kabupaten dan provinsi.

Tapi sayangnya kata Ery, sampai hari ini usulan yang sudah pernah disampaikan oleh desa itu belum mendapat respon.

"Tiga kali usulan kami sampaikan ke BPBD Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan harapan pemerintah melalui BPBD Bengkulu Utara dan Provinsi bisa mengusahakan pembangunan ulang jembatan gantung di desa kami yang putus akibat diterjang banjir ini," ungkapnya.

Ditambahkan Ery, ia pun mengaku optimis, apabila jembatan gantung di desanya tersebut berhasil dibangun kembali. Maka kegiatan perekonomian masyarakat di desanya akan kembali lancar.

"Secara topografi, dusun di desa kami terpisahkan oleh sungai Ketahun. Sehingga akses jembatan gantung ini sangat dibutuhkan masyarakat. Insya Allah, dengan terbangunnya kembali jembatan gantung di desa kami ini. Maka kegiatan ekonomi masyarakat akan hidup kembali dan tidak menjadi beban masyarakat," demikian Ery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: