Refleksi 22 Tahun Kecamatan Napal Putih, Infrastruktur Jalan Sebagai Layanan Publik Dasar Masih Jadi Tantangan

Refleksi 22 Tahun Kecamatan Napal Putih, Infrastruktur Jalan Sebagai Layanan Publik Dasar Masih Jadi Tantangan

Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib--

NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Di bulan Oktober 2024, ini usia Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara genap menjadi 22 tahun setelah mekar dari Kecamatan Ketahun pada tahun 2002, silam.

Dalam momentum refleksi 22 tahun, ini masih banyak pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah Kecamatan Napal Putih yang menyangkut layanan publik dasar dan masih harus diperjuangkan, khususnya terkait infrastruktur jalan.

Kepada radarutara.id, Camat Napal Putih, Bambang Abdul Mutalib, mengatakan, bahwa dalam refleksi 22 tahun usia Kecamatan Napal Putih saat, ini masih ada beberapa persoalan yang menjadi perhatian.

Khususnya kata Bambang, persoalan tentang infrastruktur jalan.

Jika melihat 22 tahun ke belakang, diungkapkan Bambang, pembangunan di wilayah Kecamatan Napal Putih khususnya di sektor infrastruktur jalan masih membutuhkan perhatian atau dorongan lebih dari pemerintah kabupaten maupun provinsi untuk sejajar dengan kecamatan lainnya.

"Untuk sejajar dengan kecamatan lain, kita masih membutuhkan sentuhan dan perhatian yang lebih serius dari pemerintah kabupaten maupun provinsi. Terutama di sektor pembangunan infrastruktur jalan yang menyangkut pelayanan dasar bagi masyarakat," ungkap Bambang, Kamis (3/10).

Dikatakan Bambang, persoalan infrastruktur jalan ini masih menjadi momok atau tantangan bagi desa-desa terpencil di wilayah Kecamatan Napal Putih.

Jalan-jalan buruk itu, menghambat akses ke dunia luar, membatasi peluang dan menghambat kesejahteraan masyarakat.

Dan diakui Bambang, tantangan ini tidak mudah. Dibutuhkan komitmen berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan.

"Infrastruktur jalan yang buruk bisa menyebabkan keterisoliran, membatasi peluang ekonomi sehingga menyebabkan kemiskinan dan berdampak kepada sektor pelayanan kesehatan. Dan harus kita akui, ini adalah tantangan yang tidak mudah. Ada banyak faktor penghambat di dalamnya, mulai dari keterbatasan anggaran, kurang optimalnya perencanaan hingga bencana alam. Tantangan, inilah yang kita harapkan kedepannya bisa kita hadapi melalui komitmen berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan khususnya dari pemerintah kabupaten, provinsi, dunia usaha hingga masyarakat," tegasnya.

Secara rinci, Bambang mengungkapkan, adapun tantangan di sektor infrastruktur jalan yang saat ini masih menjadi perhatian serius adalah ruas jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi yakni jalan dari Tanjung Alai sampai ke simpang Desa Jabi hingga pembangunan jembatan pelompat macan.

Selanjutnya di ranah pemerintah kabupaten ada ruas jalan dari Napal Putih-Muara Santan yang saat ini baru tuntas dikerjakan separonya, ruas jalan penghubung antara Desa Air Tenang-Desa Tanjung Harapan (Sp3), ruas jalan dari Desa Air Tenang-Muara Santan, ruas jalan dari Trans Lapindo, Desa Muara Santan menuju simpang Talang Cang, Desa Gembung Raya.

"Kita optimis, apabila ruas-ruas jalan itu berhasil diperbaiki. Maka akan ada banyak dampak positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat di Kecamatan Napal Putih dan secara umum kecamatan-kecamatan lainnya. Mudah-mudahan dengan adanya komitmen berkelanjutan yang saat, ini secara konsisten diupayakan oleh pemerintah. Ruas-ruas jalan tersebut bisa tertuntaskan," harapnya.

Lebih jauh, Bambang, tak lupa mengucapkan terimakasih kepada pemerintah khususnya, Kabupaten Bengkulu Utara yang sejak beberapa tahun terakhir telah berusaha konsisten untuk menuntaskan ruas-ruas jalan yang menjadi tanggung jawabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: