Ini Rangkaian Upacara Tabot, Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu

Ini Rangkaian Upacara Tabot, Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu

Ini Rangkaian Upacara Tabot, Tradisi Menyambut Tahun Baru Islam di Bengkulu--

RADARUTARA.ID - Upacara Tabot adalah kegiatan keagamaan yang digelar oleh sebagian umat Islam di Bengkulu sebagai upaya dalam memperingati kematian Husein bin Ali bin Abi Thalib. Paling tidak, ada 8 tahapan dalam tradisi Tabot di Bengkulu, berikut ini rangkaian singkatnya:

1. Pengambilan Tanah

Upacara pengambilan tanah digelar pada malam hari sebelum tanggal 1 Muharram, kurang lebih setelah sholat Isya. Prosesi ini digelar di dua tempat yakni di Pantai Nala dan Tapak Paderi.

Pengambilan tanah ditandai sebagai peringatan atau mengenang kembali manusia yang awalnya diciptakan dari tanah dan akhirnya akan kembali menjadi tanah juga.

Upacara ini disuguhkan dengan sesajen, yang terdiri dari bubur merah, gula merah, sirih tujuh subang, rokok tujuh batang, air kopi pahit, air serobat (air jahe), air susu sapi murni, air cendana serta air selasih. Lalu Sesajen kemudian didoakan.

Kemudian, diambil dua kepal tanah. Satu kepal diletakkan di Gerga atau layaknya sebuah benteng, kemudian sekepal lainnya dibawa pulang untuk disimpan di atas tabot atau peti yang hendak dibuat.

2. Duduk Penja

Ritual Duduk Penja di gelar selama dua hari, yakni pada tanggal 4 dan 5 Muharram sekitar waktu sore hari. Kegiatan ini merupakan mencuci benda yang disebut dengan Penja. Penja sendiri adalah benda berbentuk telapak tangan beserta jari-jarinya yang berasal dari tembaga. Lalu Penja disimpan di atas rumah sekurangnya selama 1 tahun.

Sebelumnya, Penja didoakan terlebih dahulu kemudian diturunkan untuk dicuci. Bersamanya, wajib ada sesajen berupa emping, air serobat, susu murni, air kopi pahit, nasi kebuli, pisang emas dan tebu.

Sesudah dicuci, keluarga Tabot mengantarkan Penja untuk dibungkus ke tempat penyimpanannya yang diiringi dol atau kendang kecil dan tassa.

3. Menjara

Menjara asalah perjalanan panjang di malam hari, yang dimaksudkan untuk saling bersilaturahmi atau berkunjung ke keluarga Tabot lain. Kegiatan ini digelar pada malam hari pada tanggal 5-6 Muharram, di mulai setelah sholat Isya.

4. Malam Arak Jari-Jari dan Arak Sorban

Arak Jari-Jari digelar pada tanggal 7 Muharram pukul 19.30 malam. Kegiatan ini digelar dengan menempatkan Penja yang telah didudukkan di atas Tabot Coki, lalu diarak. Untuk acara Arak Sorban, yaitj membawa keliling Penja dan digelar pada 8 Muharram waktu malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: