Selain Lezat, Ini Makna dan Filosofi Ketupek Santan khas Bengkulu

Selain Lezat, Ini Makna dan Filosofi Ketupek Santan khas Bengkulu

Selain Lezat, Ini Makna dan Filosofi Ketupek Santan khas Bengkulu--

RADARUTARA.ID- Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa adalah kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Ngaku Lepat maknanya yaitu mengakui kesalahan.

Ngaku lepat dipraktikkan dalam bentuk sungkeman di hadapan orang tua. Prosesi sungkeman yaitu bersimpuh di hadapan orang tua sambik memohon ampun. Ngaku lepat juga berbentuk saling mengakui serta memaafkan kesalahan satu sama lain.

Sementara laku papat maknanya empat tindakan dalam perayaan lebaran. Empat tindakan tersebut terdiri dari lebar, luber, lebur, dan labur. Lebar maknanya seseorang akan terlepas dari kemaksiatan. Lebur maknanya lebur dari dosa. Luber maknanya luber dari pahala, keberkahan, dan rahmat Allah SWT. Sedangkan labur maknanya bersih.

BACA JUGA:3 Khodam yang Punya Kekuatan untuk Mensukseskan Karir Majikannya, Bisa Jadi Kaya!

Tiap elemen dalam ketupat mempunyai filosofinya sendiri. Berikut ini filosofi ketupat dari maknanya tiap elemen:

1. Janur

Janur atau daun kelapa muda biasanya menjadi pembungkus dari ketupat. Janur berdasarkan filosofi Jawa adalah kepanjangan dari sejatine nur. Maknanya manusia berada dalam kondisi suci sesudah berpuasa Ramadan. Menurut budaya Jawa, janur juga diyakini sebagai tolak bala.

2. Bentuk dan anyaman ketupat

Anyaman ketupat mempunyai detail yang rumit. Maknanya, hidup manusia juga penuh dengan liku-liku, pasti ada saja kesalahan di dalamnya. Anyaman pada ketupat diharapkan bisa memberikan penguatan satu dengan yang lain antara jasmani dan rohani.

Bentuk segi empat pada ketupat juga melambangkan keempat nafsu dunia yakni, amarah, rasa lapar, rasa ingin mempunyai sesuatu yang indah, hingga rasa ingin memaksakan diri. Orang yang memakan ketupat digambarkan sudah mampu mengendalikan keempat nafsu tersebut selama berpuasa.

Tak hahya itu, bentuk segi empat dari ketupat memiliki makna kiblat papat lima pancer yang maknanya empat arah mata angin dan satu pusat yakni arah jalan hidup manusia yang mana pusatnya adalah Allah SWT.

BACA JUGA:Mengandung Banyak Serat dan Zat Besi, Ini 7 Manfaat Daun Kari bagi Kesehatan

3. Isi ketupat

Butiran beras yang dibungkus di dalam janur adalah simbol kebersamaan dan kemakmuran. Saat ketupat dibelah, warna putihnya melambangkan kebersihan sesudah bermaaf-maafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: