Jamaah Calon Haji Indonesia Mulai Bergerak dari Madinah ke Mekkah

Jamaah Calon Haji Indonesia Mulai Bergerak dari Madinah ke Mekkah

Jemaah calon Haji asal Indonesia sudah mulai ke Madinah dari Makkah--

RADARUTARA.ID- Jamaah calon haji Indonesia mulai bergerak secara bergelombang dari Madinah ke Makkah, pada Senin (20/5/2024), untuk persiapan menyambut puncak haji pada 9 Dzulhijjah mendatang.

Dalam pergerakan awal, terpantau ada sebanyak 10 bus berangkat dari Hotel Abraj Tabah sekitar pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Mereka akan mengambil Miqat terlebih dahulu di Masjid Bir Ali, untuk selanjutnya bergerak ke Makkah dan melaksanakan umrah wajib. 

Dari 10 bus yang dilepas, terdiri dari 392 peserta calon haji dan petugas Kloter JKG 1, atau rombongan calon haji yang pertama kali tiba di Madinah pada 12 Mei lalu. 

"Alhamdulillah pagi jamaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jamaah haji dari Jakarta Barat," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jamaah di Hotel Abraj Taba, Madinah. 

BACA JUGA:Sertijab, IPTU Rizky Dwi Cahyo Jabat Kasat Reskrim Polres Bengkulu Utara

Selain jamaah dari Embarkasi JKG 1, jamaah yang akan diberangkatkan pada gelombang pertama ini terdiri dari embarkasi JKS 2, PLM 1 dan SUB 1 dengan total delapan Kloter atau sekitar 3.000 peserta calon haji termasuk petugas kloter. 

Mereka diberangkatkan secara bertahap, mulai pagi, siang, dan sore hari. Pergerakan jamaah dari Madinah ke Makkah akan berlanjut hingga 31 Mei 2024 mendatang.

Adapun kedatangan jamaah dari Indonesia ke Madinah akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024 dengan total gelombang pertama mencapai 90 ribu orang. 

Kepala Sektor Bir Ali Azis Hegemur menjelaskan jamaah harus sudah memakai ihram dan diupayakan telah berwudhu sejak di hotel, mengingat batas waktu untuk shalat sunnah dan niat ihram tergolong singkat di Masjid Bir Ali. 

"Batas waktunya sekitar 15 menit," ujar dia. 

BACA JUGA:5 Tips Gaya Parenting ala Nikita Willy, Tanpa Baby Sitter Anak Lebih Mandiri!

​​​​Ketika di Bir Ali, jamaah langsung di arahkan untuk shalat sunnah di masjid, apabila harus kembali berwudhu maka dipersilakan. Setelah shalat sunnah dan miqat, jamaah akan langsung di arahkan menuju bus masing-masing. 

Sementara untuk jamaah lansia dan disabilitas, mereka akan melaksanakan shalat sunnah dan niat miqat di dalam bus. 

Ia mewanti-wanti kepada jamaah agar mengingat pintu masuk kedatangan setelah turun di bus. Pasalnya, ada dua pintu utama dan tiap-tiap pintu letaknya cukup jauh.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: