Mengenal Arti Nama-nama Orang Bali Berdasarkan Tingkat Kasta

RADARUTARA.ID- Nama orang Bali umumnya dibuat berdasarkan kasta atau golongan sosial. Tetapi, dewasa ini kasta di Bali tidak lagi berfungsi sebagai pembagian tugas di dalam masyarakat, namun cuma dipakai dalam silsilah keluarga, seperti dalam penamaan seseorang.

Kasta yang ada di dalam catur wangsa terdiri dari empat golongan yakni Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Brahmana adalah keturunan pemuka agama yang di masa kerajaan dipercaya untuk memimpin upacara keagamaan.

Orang-orang dari kasta ini biasanya akan memiliki nama depan Ida Bagus untuk laki-laki dan Ida Ayu untuk perempuan. Bagi kasta Brahmana, kata 'I' dan 'Ni' itu secara otomatis diganti dengan 'Bagus' yang artinya tampan dan 'Ayu' yang artinya cantik.

BACA JUGA:Pernah Menjadi Busana Daerah Terbaik Kedua Dalam HUT RI Ke 78, Ini Makna Pakaian Adat Tradisional Bengkulu

Lalu, Ksatria adalah keturunan raja, bangsawan, atau golongan kerajaan. Orang-orang dari Kasta ini biasanya memiliki nama Anak Agung, Cokorda, atau Gusti.

Lalu untuk kalangan Waisya adalah keturunan pedagang dan pengusaha zaman kerajaan, memiliki nama seperti Dewa, Desak, Ngakan, Kompyang, Sang, dan Si.

Terakhir yaitu golongan Sudra yang dulunya berprofesi sebagai pekerja atau buruh, namun dimasa sekarang pekerjaannya sudah lebih bervariasi misalnya seperti bekerja di pemerintahan maupin swasta.

Nama orang Sudra umumnya memakai urutan kelahiran tanpa memiliki gelar tertentu, yakni Wayan untuk anak pertama, Made untuk anak kedua, Nyoman untuk anak ketiga, dan terkahir Ketut anak keempat.

BACA JUGA:Ini 6 Hewan yang Hidup Kembali Setelah Lama Dinyatakan Punah

Adapun susunan nama orang Bali beserta artinya.

Contohnya Ida Bagus Ketut Maha Indra yang artinya seorang laki-laki, anak keempat dari golongan Brahmana yang diharapkan bisa menjadi orang besar seperti Dewa Indra.

Contoh kedua, Anak Agung Istri Purnamawati artinya seorang anak perempuan dari golongan Kstaria yang diharapkan nantinya akan tumbuh menjadi gadis cantik seperti bulan purnama.

Contoh Terakhir, I Nyoman Arya yang maknanya seorang laki-laki, anak ketiga, dari golongan masyarakat biasa yang diharapkan mampu menjadi orang besar atau punya kedudukan yang tinggi.*

Sumber: