Dua Kali Pilkada Dijanjikan, Penanganan Jalan Air Muring-Tugu Garuda Tak Kunjung Tuntas

Dua Kali Pilkada Dijanjikan, Penanganan Jalan Air Muring-Tugu Garuda Tak Kunjung Tuntas

Link jalan Air Muring-Tugu Garuda tepatnya di jalan poros Desa Suka Makmur dalam kondisi rusak bertahun-tahun--

RADARUTARA.ID- Dua kali pemilihan kepala daerah (Pilkada) baik Bupati maupun Gubernur, kerusakan akses jalan dari Simpang Air Muring, Putri Hijau sampai Tugu Garuda, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai di Kabupaten Bengkulu Utara, ini selalu dijanjikan akan segera dituntaskan.

Namun faktanya hingga kedua jabatan kepala daerah baik Bupati Bengkulu Utara maupun Gubernur Bengkulu saat, ini akan berakhir. Akses jalan dari simpang Air Muring ke Tugu Garuda, itu tetap dibiarkan dalam keadaan rusak tanpa ada progres penanganan yang positif alias tetap dibiarkan dalam kondisi rusak.

"Dua kali Pilkada kita selalu dijanjikan, baik itu Bupati maupun Gubernur jalan dari simpang Air Muring sampai Tugu Garuda, ini akan diperbaiki sampai tuntas. Tapi faktanya apa yang kita lihat dan rasakan sampai hari, ini? Sepanjang jalan tersebut khususnya dari Desa Suka Merindu, Desa Suka Makmur sampai Desa Air Putih masih tetap saja rusak," ungkap salah satu pemuda Desa Suka Makmur, Hendri, dengan nada kecewa kepada radarutara.id Senin (18/3).

BACA JUGA:Berapa Hari Total Hari Libur Lebaran 2024? Berikut Daftar Tanggalnya

Hendri berharap, sebelum jabatan dua kepala daerah tersebut berakhir. Keduanya bisa menunaikan atau menepati janjinya untuk membangun atau memperbaiki kerusakan akses jalan tersebut.

"Kami berharap sebelum jabatan dua kepala daerah, ini berakhir bisa menepati janjinya dengan mengusahakan perbaikan jalan tersebut," singgungnya.

Lebuh jauh Hendri menambahkan, akses jalan dari Simpang Air Muring sampai Tugu Garuda, ini merupakan jalan utama sebagai akses mobilisasi logistik, akses menempuh fasilitas pendidikan, penghubung antar desa, penghubung antar kecamatan bahkan, sebagai urat nadi bergulirnya roda ekonomi masyarakat. Sehingga kata Hendri, tidak ada alasan bagi pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi untuk membiarkan akses jalan tersebut tetap rusak.

"Jalan ini (simpang Air Muring-Tugu Garuda) urat nadi masyarakat. Semua hasil perkebunan petani, akses logistik ke wilayah pedalaman, akses menuju fasilitas pendidikan, akses antar desa bahkan kecamatan semuanya lewat jalan ini. Dan masyarakat sudah sangat sabar menunggu janji para kepala daerah tersebut," demikian Hendri.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: