Dikandang Banteng, Ganjar-Mahfud Jeblok, Suara Caleg Kuasai Kursi di DPRD Bengkulu Utara, Benarkah Anomali?

RADARUTARA.ID - Berdasarkan hasil Real Count KPU di Kabupaten Bengkulu Utara yang merupakan daerah kandang banteng, pasangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan suara rendah hanya 16 persen.

Sementara Paslon Prabowo - Gibran mendapatkan suara tertinggi dengan angka perolehan suara 71 persen dan Paslon Anies Baswedan - Muhaimin meraih 12 persen.

Menariknya, dibandingkan dengan perolehan suara calon legislatif (Caleg), PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dibandingkan partai politik lainnya.

Dari data yang dikeluarkan oleh KPU Bengkulu Utara berdasarkan Pleno Terbuka Tingkat Kabupaten selama empat hari dari tanggal 28 Februari- 2 Maret 2024, PDI Perjuangan memperoleh suara 48.150 atau 24 persen.

Jika dibandingkan dengan jumlah pengguna hak pilih legislatif DPRD Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 193.022, Perolehan suara itu untuk dibagi 10 parpol yang meraih kursi di DPRD.

BACA JUGA:Kabar Gembira, 75 Ribu Satpol PP Berpeluang Jadi ASN dan PPPK

Kuota 30 kursi di DPRD Kabupaten Bengkulu Utara, 7 kursi diperoleh PDI Perjuangan artinya suara di Kabupaten Bengkulu Utara dikuasai oleh PDI Perjuangan.

Wajar di Kabupaten Bengkulu Utara disebut kandang banteng dan PDI Perjuangan sebagai partai penguasa.

Selama di Pimpin Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian, perolehan suara PDIP terus bertambah. Hal itu dibuktikan bertambahnya anggota DPRD di Kabupaten Bengkulu Utara.

Sebelumnya hanya mendapatkan 6 kursi, pada pemilu 2024 atas tangan dingin ketua DPC PDIP yang juga menjabat Bupati itu, melahirkan kader-kader hebat.

Dan endingnya pada Pleno Terbuka yang digelar oleh KPU, PDI Perjuangan meraih 7 kursi di DPRD Kabupaten Bengkulu Utara.

BACA JUGA:Wakil Bupati Arie Septia Adinata Berharap Kabupaten Bengkulu Utara Kembali Bisa Meraih Predikat WTP

Namun faktanya, perolehan suara partai PDI Perjuangan tidak selaras dengan suara yang didapat Capres Paslon Ganjar-Mahfud yang berada diposisi kedua dengan angka 16 persen.

Dengan dasar itulah, masyarakat menilai ada kemungkinan pemilih loyal PDIP memiliki pilihan lain untuk capres-cawapres. 

Sumber: