Setiap Orang Tua Berumur 70 Tahun di Jepang Akan Dibuang oleh Anaknya ke Hutan, Ini Alasannya

Tradisi Ubasuteyama, ini tidak terlepas dari konflik moral dan dampak emosional yang dialami oleh mereka yang terlibat. 

Anak-anak yang membawa orang tua mereka terkadang mengalami pertentangan batin, tapi tetap dipaksa untuk memutuskan antara kewajiban keluarga dan rasa kemanusiaan. 

Sebaliknya, orang tua yang ditinggal di puncak gunung kemungkinan juga mengalami perasaan kehilangan karena terpisah dari keluarga mereka. 

BACA JUGA:Kamera 200MP, Redmi Note 13 Pro Plus Nekat Patok Harga Rp6 Juta, Yuk Intip Spesifikasinya!

Kontroversi dan Perubahan Sosial

Dalam kurun waktu dekade terakhir, praktek Ubasuteyama menjadi sangat kontroversial dan kurang lazim. 

Perubahan dalam dinamika sosial, kesejahteraan ekonomi yang meningkat dan pergeseran nilai-nilai masyarakat telah menyebabkan banyak orang meninggalkan tradisi tersebut. Di sisi lain, hal ini dianggap sebagai kemajuan menuju pemahaman dan penghormatan yang lebih besar terhadap orang tua. 

Akan tetapi, masih ada komunitas yang mempertahankan tradisi ini sebagai bentuk pelestarian budaya. Beberapa pihak melihatnya, ini justru sebagai ritual yang menghormati siklus hidup alam dan mengerjakan nilai-nilai pengorbanan serta ketergantungan. 

Selebihnya, budaya Ubasuteyama ini mencerminkan kompleksitas sejarah dan nilai-nilai masyarakat. Meskipun, kontroversi dari tradisi, ini memberi wawasan tentang bagaimana pandangan hidup dan kewajiban terhadap keluarga dapat mempengaruhi tindakan dan keputusan yang diambil oleh individu. 

Dan dalam dunia yang terus berubah saat, ini keberlanjutan dari tradisi tersebut dianggap sebagai warisan budaya Jepang tetap menjadi perdebatan dan pilihan yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati.*

Sumber: