Soroti Kebijakan Pemerintah Soal Jalan di Suka Makmur, Caleg Joko Witoyo Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat

GIRI MULYA, RADARUTARA.ID - Calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Bengkulu Utara dari Partai Gerindra Daerah Pemilihan II Kecamatan Giri Mulya, Padang Jaya dan Air Padang, Joko Witoyo menyatakan diri siap berjuang dalam pileg 2024.

Niatan tersebut guna memperjuangkan kepentingan masyarakat di tiga daerah itu, khususnya di daerah eks transmigrasi.

Saat wawancarai, Joko Witoyo menyampaikan bahwa ia berkomitmen untuk memperjuangkan keluhan dan permasalahan yang di alami masyarakat selama ini.

Baginya, sebagai putra daerah eks transmigrasi Joko Witoyo menjelaskan permasalahan kondisi geografis di daerah pemilihannya memiliki  potensi yang luar biasa.

BACA JUGA:Istighosah Bareng Mahfud MD, Arie Septia Adinata Didoakan Jadi Orang Sukses dan Pemimpin di Bengkulu Utara

Mulai dari perkebunan, pertanian, perikanan dan UMKM namun tidak didukung dengan pembangunan infrastruktur jalan yang memadai dan menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mengeluarkan hasil perkebunan.

Seperti dicontohkan, infrastruktur jalan di Desa Suka Makmur Kecamatan Giri Mulya. Sejak 43 tahun yang lalu, jalan tersebut belum tersentuh pembangunan oleh pemerintah.

"Sepanjang 3 KM menjadi akses utama masyarakat dalam mengeluarkan hasil perkebunan dan pertanian,"ucapnya.

BACA JUGA:Pantai Cukoh, Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Kebanggaan Masyarakat Kaur Bengkulu

Meski begitu, wacana Pemerintah Kabupaten Bengkulu untuk membangun diwilayah tersebut bisa direalisasikan pada tahun 2024 ini.

"Ada bocoran jalan tersebut sudah dituangkan dalam draft Rincian Anggaran Belanja (RAB) kegiatan SKPD senilai Rp 2 Miliar untuk jalan lingkungan Suka Makmur, harapan kita terealisasi dan tidak dipindahkan ke tempat lain,"harapnya.

Sebagai anak Transmigrasi, Joko Witoyo jika terpilih pada Pileg 2024, dirinya berkomitmen untuk memperjuangkan pembangunan infrastruktur jalan.

Kemudian, sarana olahraga dan mendorong pemerintah untuk mengatasi permasalahan petani perkebunan dan pertanian, yaitu kelangkaan pupuk tak luput jadi rencana kerjanya saat duduk di legislatif.

"Ketika persoalan tersebut terpenuhi maka secara otomatis kesejahteraan masyarakat meningkat,"tandasnya.*

Sumber: