PLN

Orang Gila Akan Masuk Surga, Benarkah? Ini Penjelasannya

Orang Gila Akan Masuk Surga, Benarkah? Ini Penjelasannya

Orang Gila Akan Masuk Surga. Benarkah? Ini Penjelasannya.--

Pembahasan apakah orang gila akan masuk surga termasuk Ikhtilaf atau perbedaan pendapat di kalangan ulama. Diantara ulama yang membahas perkara ini adalah Syekh Ibnu Husaini dan Imam Nawawi.

Pertama keadaan di akhirat bagi orang gila tergantung pada agama orang tuanya. Apabila orang tuanya muslim atau salah satunya pemeluk Islam orang gila itu akan dimasukkan ke surga. sebagaimana yang dikutip dari kitab majmu fatawa warasail yang ditulis oleh Muhammad bin Saleh Al Utsaimin atau Ibnu Utsaimin.

BACA JUGA:Bibit Sawit 35.000 Batang yang Dimiliki Pemkab Bukanlah Bantuan, Desman: Masuk dalam Konversi!

Pendapat itu berdasarkan firman Allah SWT dalam surah At-Tur ayat 21 yang artinya 

"Dan orang-orang yang beriman beserta anak keturunan mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan mereka dengan anak keturunan mereka di dalam surga, dan kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amal kebajikan mereka,"

Berdasarkan ayat di atas Ibnu Utsaimin berpendapat bahwa orang gila yang memiliki orang tua dari golongan kafir, maka ia juga akan ikut orang tuanya di akhirat kelak. Apabila orang tuanya berada di neraka, anaknya yang mengidap gangguan jiwa juga akan berkumpul di neraka bersama orang tuanya.

Kedua, pendapat yang baru dijelaskan tadi dibantah dengan pendapat lainnya yang disampaikan oleh Imam Nawawi Syekh Asuki Imam Al-Bukhari dan sebagainya. Menurut pandangan yang berlawanan, orang gila baik itu dari golongan muslim atau kafir akan masuk surga di akhirat kelak. 

BACA JUGA:Siap-siap, Hasil Seleksi Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2024 Segera Diumumkan, Cek Jadwalnya di Sini

Pendapat ini dirangkum oleh Ibnu An-Nawawi dari mazhab Syafi'i dalam kitab Al-Manhaj fi Syarhi Shahih Muslim bin Al-Hajjaj (1994). Imam Nawawi mengutip firman Allah SWT dalam surah Al-Isra ayat 15 yang artinya 

"Kami tidak akan mengazab suatu kaum sampai kami mengirim utusan rasul kepada mereka" 

Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT  tidak akan memasukkan seseorang ke neraka sampai datang dakwah kepada individu bersangkutan. 

Pertanyaannya, bagaimana orang gila dapat memahami dakwah islam sedangkan ia sendiri dari pikiran mental hingga kejiwaannya terganggu.

Dengan demikian hujjah Islam belum tegak kepadanya serta ia tergolong non-mukalaf sehingga tidak tidak dibebani kewajiban Islam.

Ia juga tidak layak dihukum atas kewajiban yang bukan tanggung jawabnya lagi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: