Neron di Danau Dendam Tak Sudah, Tradisi Suku Lembak Bengkulu yang Masih Dilestarikan Hingga Kini

Neron di Danau Dendam Tak Sudah, Tradisi Suku Lembak Bengkulu yang Masih Dilestarikan Hingga Kini

Neron di Danau Dendam Tak Sudah, Tradisi Suku Lembak Bengkulu yang Masih Dilestarikan Hingga Kini --

RADARUTARA.ID - Neron adalah istilah yang berasal dari bahasa daerah lembak yang merupakan salah satu suku di Provinsi Bengkulu, memili arti yaitu duduk sambil minum kopi  atau teh sambil menikmati kue ataupun gorengan beramai-ramai. Kebiasaan ini sudah menjadi tradisi di Bengkulu, bahkan sejak saat Provinsi Bengkulu terbentuk.

Di bengkulu sendiri, masyarakat Lembak atau suku Lembak, tinggal di beberapa Kabupaten, diantaranya ada di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.

Neron umumnya dilakukan oleh suku lembak ketika pagi hari menjelang beraktifitas, seperti memasak, ke sawah, dan bekerja.

Tetapi karena seiring dengan perkembangan zaman, neron juga bisa dilakukan kapan pun kita inginkan. Kebiasaan neron ini masih sering dijumpai ketika ada pesta pernikahan suku lembak, syukuran, tahlilan, acara maulid, menyambut bulan suci ramadhan ataupun hanya sekedar berbincang dengan saudara dan tetangga disekitar rumah.

BACA JUGA:Top 3 Martabak Bangka Paling Legend di Bengkulu, Lengkap dengan Alamatnya!

Menurut suku lembak, neron dilakukan untuk menghilangkan kepenatan setelah seharian melakukan aktivitas yang melelahkan. Bagi mereka, jika sehari tidak neron maka akan membuat kepala menjadi pusing atau seperti ada yang kurang.

Jadi bisa disimpulkan neron sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan bagi suku lembak.

Neron juga bisa dijadikan sebagai wadah silaturahmi, bercengkerama dengan keluarga, dan bersenda gurau.

Selain itu, Neron juga menjadi salah satu ikon objek wisata dibkota bengkulu. Biasa orang menyebutnya seperti ini “neron yuk di danau dendam tak sudah”.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: