Viral! Merk Rokok Sampoerna Disebut Ada Kaitannya dengan Produk Israel, Begini Penjelasannya

Viral! Merk Rokok Sampoerna Disebut Ada Kaitannya dengan Produk Israel, Begini Penjelasannya

Viral! Merk Rokok Sampoerna Disebut Ada Kaitannya dengan Produk Israel, Begini Penjelasannya--

RADARUTARA.ID - Baru- baru ini viral bahwa Rokok Sampoerna ada kaitannya dengan Israel.

Bahkan disebutkan, rokok tersebut berkontribusi pada pendanaan Israel, negara yang terus menerus saat ini melakukan penyerangan dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina. 

Padahal di Indonesia, Rokok produksi HM Sampoerna itu banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Media Gaza Sebut Daftar Produk yang Pendukung Israel, Tenyata Banyak Brand Terkenal

Dari berbagai sumber, Sampoerna sudah berdiri selama 94 tahun itu kini dikuasai oleh Philip Morris International (PMI), sebuah perusahaan rokok raksasa asal Amerika Serikat.

Sementara, Sampoerna, adalah salah satu merek rokok terkenal di Indonesia, bahkan terbaru mendapat sorotan dari para aktivis pro-Palestina yang menyerukan boikot terhadap produk-produk Israel

Alasannya, perusahaan rokok ini dimiliki oleh Philip Morris International, sebuah perusahaan asing yang diduga terlibat dalam bisnis dengan Israel.

BACA JUGA:Pelatih Nuno Espirito Santo Dipecat dari Al Ittihad, Pemain Peraih Ballon d’Or ini Disebut-sebut Penyebabnya

Dari riwayat kesuksesannya, Philip Morris International (PMI) adalah perusahaan rokok multinasional yang berbasis di Amerika Serikat. 

PMI memiliki sejumlah merek rokok populer di dunia, seperti Marlboro, L&M, Chesterfield, dan lainnya. 

Salah satu anak perusahaannya adalah PT HM Sampoerna Tbk, yang memproduksi rokok- rokok kretek terkenal di Indonesia, seperti Dji Sam Soe, A Mild, dan Sampoerna Hijau.

PMI juga disebut-sebut telah menyumbangkan sekitar 800 juta dolar AS untuk Israel sejak tahun 2011. 

BACA JUGA:Keuangan dan Kesehatan Pemilik Shio Ular di Tahun 2024 Diramalkan Stabil, Tantangan Besar ada di Bidang Ini

Jumlah tersebut setara dengan 12 persen dari keuntungan bersih perusahaan yang mencapai 6,7 miliar dolar AS pada tahun 2020. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: