Silent Treatment, Bentuk Perilaku Mengabaikan Keberadaan Seseorang Ketika Sedang Marah? Sehatkah Pola Ini?

Silent Treatment, Bentuk Perilaku Mengabaikan Keberadaan Seseorang Ketika Sedang Marah? Sehatkah Pola Ini?

Silent Treatment, Bentuk Perilaku Mengabaikan Keberadaan Seseorang Ketika Sedang Marah? Sehatkah Pola Ini?--

RADARUTARA.ID - Istilah 'silent treatment' seringkali digunakan untuk merujuk pada perilaku seseorang yang memilih untuk diam saat marah atau kesal terhadap orang lain. Banyak yang menganggap perilaku ini tak dapat dibenarkan karena dapat menimbulkan frustasi pada pihak yang diabaikan.

Menurut psikolog klinis, Veronica Adesla, silent treatment adalah bentuk perilaku diam yang melibatkan ketidakberbicaraan atau mengabaikan keberadaan seseorang. Orang seringkali menggunakan taktik ini ketika merasa marah atau sedang bertengkar dengan individu yang menjadi target diam mereka.

Veronica Adesla menjelaskan bahwa ada kemungkinan perilaku ini dipengaruhi oleh pengalaman buruk yang dialami individu tersebut. Kebiasaan seperti ini seringkali terbentuk berdasarkan penilaian subjektif seseorang terhadap pengalaman mereka dan keyakinan bahwa tindakan ini adalah cara yang tepat untuk menghadapi masalah.

BACA JUGA:Riset Membuktikan, Bahwa Olah Raga Lari Sangat Ampuh Mengobati Depresi, Efeknya Sama Seperti Minum Obat

Namun, perlu dicatat bahwa silent treatment sebenarnya dapat diklasifikasikan sebagai bentuk kekerasan non-verbal. Hal ini karena perilaku ini dapat menyebabkan perasaan tak berdaya, bersalah, frustasi, dan lainnya pada individu yang menjadi korban diam tersebut. Karena berarti mengabaikan keberadaan orang lain, silent treatment dapat menyakiti individu secara emosional dan psikologis.

Namun, penting juga untuk membedakan silent treatment dengan tindakan sederhana seperti mengambil waktu untuk merenung, memilih diam sebagai respons terhadap trauma atau ketakutan, atau membutuhkan waktu untuk meredakan ketegangan setelah pertengkaran.

Silent treatment adalah tindakan yang melibatkan penolakan cinta dan penutupan diri sepenuhnya terhadap orang lain, yang dapat membuat individu yang menerimanya merasa tidak dicintai.

Perlu diingat bahwa komunikasi yang terbuka dan sehat adalah kunci dalam menjaga hubungan yang baik dengan orang lain. Menggunakan metode yang lebih konstruktif daripada silent treatment adalah cara yang lebih baik untuk mengatasi konflik dan menjaga kesehatan hubungan interpersonal.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: