Defisit Rp1.5 Triliun, Provinsi Sulawesi Selatan Bangkrut, Ini Kata Kemenkeu RI

Defisit Rp1.5 Triliun, Provinsi Sulawesi Selatan Bangkrut, Ini Kata Kemenkeu RI

Defisit Rp 1.5 Triliun, Provinsi Sulawesi Selatan Bangkrut --

RADARUTARA.ID - Kabar mengejutkan datang Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pasalnya jelang akhir tahun Sulsel menyatakan bahwa saat ini keuangan mereka sedang mengalami defisit besar-besaran.

Tidak main-main Sulsel mengalami defisit hingga Rp 1,5 Triliun, akibat hal ini Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin akhirnya secara blak-blakan menyatakan bahwa provinsi yang dipimpin nya itu sudah bangkrut.

Secara gamblang, Bahtiar menyampaikan bahwa penyebab kebangkrutan ini adalah hutang yang ditinggalkan oleh gubernur Sulsel sebelumnya yakni Andi Sudirman.

BACA JUGA:7 Fitur Terbaru iPhone 15, Semakin Canggih Namun Disebut Jiplak HP Android?

Menurutnya pengelolaan dan perencanaan keuangan yang keliru terjadi bertahun-tahun ketika Andi menjabat sebagai Gubernur.

"Hari ini saya harus terbuka ke semua yang terhormat, semua pimpinan dan anggota DPRD yang ada. Kita defisit Rp 1,5 triliun, Sulsel ini bangkrut," ujar Bahtiar ketika menyampaikan pidatonya di hadapan anggota DPRD Sulsel, Rabu (11/10) lalu 

Mendapati kondisi seperti ini, Bahtiar bahkan mengibaratkan bahwa Sulsel adalah kapal lama yang tenggelam sebelum dia menjadi nahkodanya.

Oleh sebab itu untuk menghindari hal ini lebih jauh, dia akan melakukan penghematan anggaran belanja Pemprov Sulsel ini akhir tahun mendatang.

BACA JUGA:3 Hal Legal di Indonesia Tapi Ternyata Tak Boleh Dilakukan di Negara Swiss

Sementara itu, terkait Bangkrutnya Sulawesi Selatan ini, juga mendapatkan respon dari kementerian keuangan (Kemenkeu). 

Meski tidak mau berbicara jauh, Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Luky Alfirman mengatakan pihaknya akan menjelaskan secara detail mengapa Sumsel bisa dikatakan bangkrut.

Menurutnya , apa yang disampaikan oleh Pj Gubernur tidak seluruhnya benar, karena ada beberapa hal yang harus diluruskan.

"Nanti akan kita terangkan sama-sama, kenapa enggak seperti itu, karena sebenarnya ngak seperti itu, " ujarnya pada media briefing di Jakarta, Senin (16/10/2023).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: