Berusia Lebih dari 100 Tahun, Jembatan Akar Painan Dipercaya Bisa Mendekatkan Jodoh

Berusia Lebih Dari 100 Tahun, Jembatan Akar Painan Dipercaya Bisa Mendekatkan Jodoh.--
RADARUTARA.ID - Jembatan akar Painan merupakan sebuah bentuk keajaiban arsitektur tempo dulu, di mana proses pembuatan jembatan ini memakan waktu yang cukup lama dengan bahan-bahan alami yang luar biasa. Pembuatan jembatan ini dilakukan oleh seorang ulama yang bernama pakih Sokan.
Alasan di balik pembangunan jembatan ini adalah untuk membantu masyarakat serta murid-muridnya dalam melakukan aktivitas sehari hari.
Proses pembangunan jembatan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, 26 tahun lamanya jembatan ini dibangun dari jalinan akar-akar pohon beringin cara manual. Lamanya waktu pengerjaan tersebut disebabkan menunggu pertumbuhan dari akar pohon-pohon beringin yang tentunya memerlukan waktu untuk bisa mencapai seberang.
Jembatan ini baru benar-benar bisa dioperasikan pada tahun 1916, banyak digunakan oleh masyarakat tempo dulu sebagai tempat memancing. Pada saat sekarang ini jembatan akar Painan lebih difungsikan ke arah wisata, salah satu daya tarik pemikat pengunjung untuk datang ke jembatan ini yaitu adanya sebuah mitos yang menyelimuti jembatan tersebut.
Menurut penuturan warga setempat apabila ada pengunjung yang mandi tepat di aliran di bawah jembatan tersebut, maka apabila orang tersebut jomblo dia akan segera menemukan pasangannya.
Namun apabila orang yang mandi di bawah jembatan tersebut adalah sepasang kekasih maka diyakini mereka akan langgeng di hidupkan pernikahannya kelak.
BACA JUGA:5 Tempat Ini Diyakini Memiliki Kekuatan Mistis untuk Mendekatkan Jodoh, Ada Jembatan Akar di Painan
Kondisi jembatan akar saat ini tidaklah digunakan untuk kegiatan sehari-hari lagi, Sebab di samping jembatan tersebut telah dibangun jembatan yang kokoh dan permanen sebagai jalan lalu lalang masyarakat.
Jembatan akar tersebut sekarang tidak sekuat dulu lagi karena termakan oleh usia yang bahkan sudah menginjak 107 tahun lamanya.
Bahkan di beberapa bagian jembatan terdapat potongan kayu yang sengaja digunakan oleh masyarakat untuk memperkuat jembatan agar tidak roboh.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: