Ternyata Ada Pahlawan Indonesia yang Dikubur Tanpa Kepala dan Kepalanya Dijadikan Trofi Kemenangan di Belanda

Ternyata Ada Pahlawan Indonesia yang Dikubur Tanpa Kepala dan Kepalanya Dijadikan Trofi Kemenangan di Belanda

Ternyata Ada Pahlawan Indonesia yang Dikubur Tanpa Kepala, Sampai Sekarang Kepalanya Dijadikan Trofi Kemenangan di Belanda--

RADARUTARA.ID - Demang Lehman lahir di tahun 1832 di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dan meninggal dunia di Martapura pada tanggal 27 Februari 1864, tutup usia 32 tahun. Demang lehman adalah salah satu panglima perang yang berperan penting dalam Perang Banjar.

Nama lahir pahlawan tersebut yaitu “Idies”, tetapi ia diberi gelar "Kiai Demang" lantaran menjadi pejabat pengendali Lalawangan (distrik) Kesultanan Banjar.

Demang Lehman adalah salah satu asisten dan orang kepercayaan Pangeran Hidayatullah. Demang Lehman dikenal sebagai pejuang yang ditakuti sekaligus dibanggakan lantaran kemampuannya dalam mengumpulkan massa.

BACA JUGA:Ternyata Ini 7 Ayat Alquran Pembuka Pintu Rezeki Paling Ampuh, Nyesal Banget Baru Tahu

Pada tanggal 30 Agustus 1859, Demang Lehman mengerahkan 3.000 pasukan ke Istana Bumi Selamat yang ketika itu diduduki oleh Belanda. Dari pertempuran itu, Letnan Kolonel Boon Ostade hampir terbunuh.

Kabar baiknya, Demang Lehman berhasil merebut dan menguasai kembali benteng Belanda di Tabaniau. Akibatnya, Belanda tidak tinggal diam.

Mereka mengirimkan kapal perang Bone ke Tanah Laut untuk merebut kembali Benteng Tabaniau. Dari pertempuran ini, sembilan tentara Belanda ikut tewas.

Belanda kembali mencoba merebut benteng Tabaniau di serangan keduanya. Tetapi Demang Lehman, Kiai Lang Lang dan Penghulu Haji Buyasin lagi-lagi berhasil mempertahankan benteng tersebut.

BACA JUGA:Ternyata di Desa Ini Ada Masjid yang Usianya Bahkan Lebih Tua dari Kerajaan Majapahit

Di tahun 1861, Belanda berambisi merebut kembali Benteng Tabaniau. Pertempuran yang sangat sengit juga terjadi diantara kedua kubu sampai kedua kubu tersebut kewalahan.

Saat itulah Demang Lehman pun ditangkap. Surat kabar bertanggal 7 Mei 1864 menuliskan, ketika Demang Lehman ditahan, tidak ada satupun orang yang menjenguknya lantaran semua warga takut disangkutpautkan dengan Demang Lehman.

Sampai pada akhirnya Demang Lehman dieksekusi mati setelah beberapa hari ditahan. Ia dieksekusi ketika puasa Ramadhan.

Mirisnya, setelah dieksekusi, kepalanya dipenggal oleh Belanda dan dibawa ke Konservator Rijksmuseum van Volkenkunde Leiden. Sampai sekarang ini kepala sang pahlawan disimpan di Museum Leiden Belanda.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: