Ini Sejarah Panjang Pasar Tanah Abang, yang Sekarang Malah Sepi Pembeli

Ini Sejarah Panjang Pasar Tanah Abang, yang Sekarang Malah Sepi Pembeli

Ini Sejarah Panjang Pasar Tanah Abang, Yang Sekarang Sepi Pembeli --

RADARUTARA.ID - Pasar Tanah Abang saat ini memang menajdi viral, hal ini lantaran pasar tersebut saat ini disebut sepi pembeli. Hal ini pun membuat para pedagang di sana mengeluh karena omset yang menurun drastis. 

Akan tetapi apakah kamu tau, pasar Tanah Abang Yang berada di Pusat kota Jakarta ini memilki sejarah yang sangat panjang.

Pasar Tanah Abang Sendiri merupakan pasar grosir yang paling besar di Asia Tenggara. Awal muka berdirinya pasar Tanah Abang yakni pada tahun 1700 silam.

Pasar Tanah Abang, didirikan oleh pejabat VOC yakni Yustinus Vinck, pada tanggal 30 Agustus 1735. Ia membeli tanah di lokasi tersebut atas izin gubernur Jendral Abraham Patras.

BACA JUGA:Misteri Keris Mpu Gandring Dibalik Panorama Gunung Kelud yang Eksotis, Tercipta Dari Dendam dan Kebencian

Akan tetapi sebelum dibangun sebagai pusat perbelanjaan, awal mulanya pasar Tanah Abang adalah pasar hewan ternakternak kambing.

Sebelum terlihat megah dan besar seperti sekarang ini, pasar Tanah Abang mulanya hanyalah bangunan sederhana , karena bangunannya yang hanya beratap rumpia dan diding bambu.

Pada awal berdirinya pasar Tanah Abang hanya mendapatkan izin untuk berjualam tekstil dan barang kelontong dan hanya di izinkan berdagang pada hari sabtu saja.

Oleh sebab itu, sebelum bernama pasar Tanah Abang pasar ini pertama kali bernama pasar sabtu. Selain itu, orang-orang Belanda pada saat itu juga memiliki sebutan lain untuk pasar Tanah Abang yakni Denabang. 

BACA JUGA:Mengapa Dukun Santet Tidak Membantu Melawan Penjajah? Padahal Dukun Santet Indonesia Terkenal Sakti

Hal ini karena pada saat itu di sekitar loaksi pasar banyak sekali pohon Abang ataupun pohon palem disekitarnya dari situlah pasar sabtu akhirnya lebih dikenal dengan nama pasar Tanah Abang.

Meskipun tergolong sederhana, akan tetapi pasar Tanah Abang memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan daerah sekitar.

Seperti kali krukut yang menjadi sentral penting karena menjadi tempat dimana barang masuk dan keluar di Tanah Abang.

Akan tetapi, setelah 5 tahun berdiri pernah terjadi tragedi di Tanah Aban, peristiwa tersebut bernama geger pecinan. Yakni pembantaian terhadap etnis Tionghoa yang dilakukan oleh Pasukan VOC pada tanggal 17 Oktober 1740.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: