Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pedagang Mengeluh Omset Turun Hingga Terancam Gulung Tikar
Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pedagang Mengeluh Omset Turun Hingga Terancam Gulung Tikar--
RADARUTARA.ID - Baru-baru ini telah viral di media sosial, sejumlah pedagang pasar Tanah Abang mengaku turunnya omset penjualan akibat sepinya pembeli. Sepinya pembeli sebagai akibat dari kebiasaan baru masyarakat berbelanja melalui e-commerce atau belanja onlin.
Oleh sebab itulah pedagang meminta pemerintah untuk menindaklanjuti tiktok shop yang menjadi salah satu sebab sepinya pembeli di pasar offline.
Pada awalnya pasar Tanah Abang merupakan sebuah tempat perkumpulan para pedagang ternak khususnya kambing dan komunitas ternak lainnya. Keberadaan pasar Tanah Abang ini sudah cukup lama di Indonesia.
Pasar ini didirikan oleh seorang pejabat VOC Yustinus Vinci pada 30 Agustus 1735. Kala itu ia membeli sebidang tanah atas izin jenderal Abraham patras untuk membangun sebuah pasar atau yang lebih tepatnya tempat berdagang.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Pasar Tanah Abang, Pasar Grosir Terbesar di Asia yang Kini Mulai Tergerus Zaman
Pasar Tanah Abang pada kala itu dibangun dengan sederhana, hanya beratapkan rumbia dan berdindingkan kayu sederhana. Cukup untuk seorang pedagang menjual dagangannya. Pasar Tanah Abang banyak menjual barang berupa tekstil, cuka, serta barang-barang toko kelontong.
Pertama kali berdiri pasar Tanah Abang hanya diperbolehkan beroperasi setiap hari Sabtu saja, oleh sebab itulah masyarakat banyak menyebutnya sebagai pasar Sabtu.
Pemberian nama pasar Tanah Abang berawal dari penyebutan nama De Nanbang oleh kebanyakan orang Belanda. Hal tersebut dikarenakan di sekitaran lokasi pasar terdapat banyak sekali pohon Abang atau pohon palem. Kemudian istilah tersebut viral dan menjadi sebuah nama pasar yaitu pasar Tanah Abang.
Walaupun terlihat sederhana namun perannya sangat luar biasa terhadap pembangunan perekonomian masyarakat sekitar kawasan pasar. Kegiatan penjualan dan pembelian, berlangsung dengan signifikan dan pasar Tanah Abang pun terus berkembang dan bertumbuh hingga menjadi besar dan terus beroperasi hingga saat ini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: