Megah Pada Masanya, Jalur Kereta Jaman Kolonial Ini Harus Tumbang Oleh Lahar Gunung Merapi

Megah Pada Masanya, Jalur Kereta Jaman Kolonial Ini Harus Tumbang Oleh Lahar Gunung Merapi

Megah Pada Masanya, Jalur Kereta Jaman Kolonial Ini Harus Tumbang Oleh Lahar Gunung Merapi--

RADARUTARA.ID - Di balik gemerlapnya perkotaan modern yang kini memenuhi pemandangan kita, tersembunyi sebuah saksi bisu dari masa lalu yang masih bertahan dengan gagah perkasa Jembatan Kali Bedok Pangukan, sebuah jembatan kereta api yang dulu digunakan pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Lokasi jembatan ini sendiri terletak di atas sungai Bedok, di samping Jalan Krt Bringgo Diningrat. Jembatan Kali Bedok Pangukan, beroperasi pada masa Hindia Belanda yang menghubungkan wilayah Yogyakarta ke Magelang.

Pada masa itu kereta yang melintas di jalur ini adalah kereta sepur kluthuk lokomotif atau kereta uap pada masa pemerintahan Hindia Belanda. 

BACA JUGA:Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, Pedagang Mengeluh Omset Turun Hingga Terancam Gulung Tikar

BACA JUGA:Kisah Sukitman, Satu-satunya Orang yang Selamat dari Tragedi G30S/PKI dan Saksi Utama Peristiwa Lubang Buaya

Masyarakat yang tinggal di sekitaran kawasan kereta cukup mengenal bagaimana kereta tersebut beroperasi pada masa itu. Sejak tidak beroperasi lagi rel kereta tersebut telah menghilang pada tahun 1976 dan tidak tampak lagi keberadaannya. Jembatan tersebut berhenti beroperasi akibat dihantam banjir lahar dingin Gunung Merapi yang menyebabkan struktur jembatan menjadi rusak. 

Saat sekarang ini struktur jembatan masih tampak terlihat kokoh, namun bantalan rel sudah tampak karatan dan kayu penopang sudah terlihat lapuk. Jembatan tersebut putus total akibat dari terjangan banjir lahar dingin yang memutuskan pondasi dari kedua sisi jembatan tersebut.

Hingga saat ini, Jembatan Kali Bedok Pangukan tidak lagi digunakan. Akan tetapi sisa-sisa sejarah dan peradaban membuktikan bahwasannya jembatan itu pernah beroperasi sebagai penghubung kawasan Yogyakarta dan Magelang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: