Ratu Wilhelmina, Satu-Satunya Perempuan Dunia yang Tidak Menginginkan Kemerdekaan Indonesia
Ratu Wilhelmina, Satu-Satunya Perempuan Dunia Yang Tidak Menginginkan Kemerdekaan Indonesia.--
RADARUTARA.ID - Pada masa pendudukan Belanda di Indonesia banyak sekali kekejaman dan ketidakadilan yang dilakukan Belanda terhadap rakyat Indonesia. Sebut saja seperti perbudakan, tanam paksa, pajak yang mencekik, dan banyak lagi kekejaman kolonial pada masa itu.
Pada akhirnya menimbulkan perlawanan dari masyarakat. Meskipun telah banyak melakukan perlawanan dan gerilya namun masih sulit untuk mengusir penjajah pada masa itu. Sehingga Indonesia dijajah selama kurang lebih tiga setengah abad.
Namun pada akhirnya tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia membacakan proklamasi kemerdekaannya. Dengan menyatakan diri bebas dari setiap penjajahan yang dilakukan oleh Belanda ataupun Jepang.
Akan tetapi ada seorang wanita yang tidak rela Indonesia merdeka. wilhemina, merupakan seorang ratu Belanda yang telah memimpin negerinya selama kurang lebih 57 tahun 286 hari. Sekaligus menjadikan ia sebagai sosok ratu yang memimpin Belanda paling lama.
BACA JUGA:Jejak Sejarah Pasar Tanah Abang, Pasar Grosir Terbesar di Asia yang Kini Mulai Tergerus Zaman
Memiliki nama lengkap Wilhelmina Helena Pauline Marie Van orange Nassau, lahir pada 31 Agustus 1980 di Den Haag Belanda. Ratu wilhemina merupakan satu-satunya ratu di dunia yang tercatat tidak ikhlas terhadap kemerdekaan Indonesia. Hal itu dikarenakan Indonesia telah lama menjadi penopang perekonomian bangsa Belanda pada masa itu.
Sehingga sulit bagi mereka untuk mengikhlaskan kemerdekaan Indonesia, karena ketergantungannya terhadap sumber daya Indonesia. Selain itu Belanda juga telah banyak melakukan investasi berupa pembangunan jalan transportasi darat, rel kereta api, jembatan, dan gedung-gedung yang Bahkan sebagian dari mereka masih dapat digunakan saat ini.
Pada tahun 1945 perekonomian Belanda mengalami keterpurukan akibat perang Dunia 2. Hal tersebut juga diperparah dengan Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaannya, pada 17 Agustus 1945.
Untuk mempertahankan tanah jajahannya itu ratu Wilhelmina kemudian menjanjikan kepada rakyat Indonesia berupa pembentukan negara federasi.
Akibat politik balas budi yang dilakukan oleh ratu Wilhelmina Banyak masyarakat dari Hindia Belanda yang mulai hidupnya makmur. Bahkan diantaranya juga telah mengenyam pendidikan.
Kaum nasionalis dan perlawanan Nasional mulai tumbuh di berbagai wilayah, runtut dari kejadian tersebut mulai timbulnya berbagai macam perlawanan dari berbagai wilayah demi bebas dari penjajahan.
Hingga muncul kembali niat Belanda untuk menduduki Indonesia secara paksa, dengan mengikuti pasukan sekutu yang ingin melucuti Jepang dari Indonesia, Belanda kemudian kembali untuk menduduki Indonesia namun setiap usaha dan upaya Belanda tersebut berbuah kegagalan.
Meskipun dengan berbagai macam cara yang dilakukan oleh Belanda namun tetap saja Indonesia masih tetap berdiri sebagai negara yang merdeka dan bebas dari penjajahan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: