Setelah Nikah, Wanita di Suku Ini Wajib Bersama Saudara Pria dari Keluarga Suami, Bikin Pusing Cari Bapaknya
Setelah Nikah, Wanita di Suku Ini Wajib Dicicipi Oleh Saudara Pria dari Keluarga Suami, Bikin Pusing Cari Bapaknya Yang Mana--
RADARUTARA.ID - Suku di negara yang satu ini memiliki tradisi aneh untuk para pengantin yang baru menikah. Karena, wanita yang baru saja menikah harus berhubungan dengan seluruh sanak saudara pria dari keluarga suami.
Kisah aneh ini berasal dari Guyana, Amerika Selatan. Kebiasaan aneh ini terjadi saat para pengantin baru pulang ke rumah suaminya.
Ternyata si mempelai wanita boleh bersama semua pria yang menjadi keluarga dari mempelai pria. Dan tepat sesudah malam pertama, pengantin wanita ini menjadi hadiah umum untuk semua pria yang ada di keluarga suaminya.
Tradisi aneh ini baru boleh berhenti apabila pengantin baru telah melahirkan anak pertamanya. Sesudah melahirkan anak pertama, istri tidak wajib untuk berhubungan seksual dengan pria lain yang ada didalam keluarga kecuali suaminya.
Pasalnya menurut adat Guyana, mempunyai anak sudah menjelaskan bahwa istri ini telah sah menjadi milik suami sendiri.
BACA JUGA:Tradisi Suku Al Munawar Palembang, Usai Menikah Malam Pertama Ditemani Mertua
BACA JUGA:Di Suku Mandi Bangladesh, Dapat Menikahi Ibu dan Anak Sekaligus
Tradisi ini menurut konsep Guyana akan memperkuat ikatan antara saudara dan juga saudarinya dalam keluarga.
Tetapi hal ini menjadi masalah lantaran satu-satunya harta milik seorang istri ditentukan cuma saat ia melahirkan anak pertamanya.
Karena hanya sedikit pria Guyana yang bisa memastikan apabila anak yang dilahirkan istrinya merupakan anaknya sendiri.
Makanya, keluarga ini akan pusing menentukan siapa ayah sebenarnya dari sang anak yang dilahirkan oleh mempelai wanita.
Namun sayangnya, serupa dengan kebudayaan lainnya, konsep ini telah merambah ke alam bawah sadar masyarakat Guyana, dan siapa anak pertama tidak lagi menjadi hal yang penting.
Pasalnya ini adalah kebiasaan tradisional juga. Sampai saat ini, tradisi ini tidak sepenuhnya hilang, lantaran masih dilakukan secara terbatas kebanyakan suku di Amerika Selatan.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: