Terkait Rencana RI untuk Gabung dengan BRICS, Banggar DPR RI Ambil Sikap Ini

Terkait Rencana RI untuk Gabung dengan BRICS, Banggar DPR RI Ambil Sikap Ini

Terkait Rencana RI untuk Gabung dengan BRICS, Banggar DPR RI Ambil Sikap Ini--

RADARUTARA.ID- Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mendorong agar Indonesia dapat bergabung dengan blok ekonomi BRICS yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Keikutsertaan Indonesia dalam aliansi negara-negara berkembang tersebut diyakini akan membawa manfaat signifikan.

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, menyatakan harapannya bahwa Indonesia akan segera menjadi anggota BRICS. Meskipun Presiden Jokowi menyebut akan mengevaluasi kembali keanggotaan Indonesia dalam BRICS, Said menekankan bahwa keinginan ini harus terus diupayakan.

Said menjelaskan bahwa masuknya Indonesia ke dalam BRICS memiliki tujuan untuk memperluas keadilan ekonomi dunia dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Terutama, langkah ini akan mendukung kebijakan Indonesia dalam mengembangkan industri hulu dan juga menguatkan mata uang lokal.

Lebih lanjut, Said menyatakan semangat BRICS harus diartikan sebagai peluang bagi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketergantungan pada dolar AS, serta membuka akses investasi baru dan pendanaan pembangunan yang lebih terjangkau.

BACA JUGA:Terkait Rencana Indonesia Gabung Jadi Anggota BRICS, Ini Jawaban Jokowi

BACA JUGA:Pasca Beredar Petugas PLN Abal-abal, PLN Keluarkan Penyambungan Baru Gunakan PLN Mobile

Said juga mewanti wanti pemerintah untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi yang tengah terjadi di China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS), karena negara-negara tersebut merupakan mitra dagang strategis. Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungannya pada ekonomi negara-negara maju tersebut.

Said menyoroti bahwa ada kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di China yang dipicu oleh masalah keuangan di sektor properti, khususnya kasus Evergrande. Sementara itu, perlambatan ekonomi AS disebabkan oleh tingginya suku bunga yang menghambat tingkat konsumsi dan investasi.

Terkait kemungkinan Indonesia menjadi anggota BRICS, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan akan melakukan kajian terlebih dahulu. Jokowi menekankan pentingnya mengambil keputusan ini dengan hati-hati dan tanpa terburu-buru.

Jokowi menjelaskan bahwa untuk menjadi anggota baru BRICS, sebuah negara harus mengajukan surat "expression of interest", dan saat ini Indonesia belum mengajukan surat tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: