Unik, Mbah Moen Beberkan Cara Gus Dur Sedekah Tiga Koper Berisi Uang Rp3 Miliar

RADARUTARA.ID - KH Maimoen Zubair atau biasa dipanggil Mbah Moen membeberkan cara KH Abdurrahman Wahid atau bisa kita panggil Gus Dur bersedekah sebelum wafat. Dilnsir dari sebuah video, KH Marzuqi Mustamar yang mengungkapkan rahasia Gus Dur dan Mbah Moen tersebut.

"Saya akan menceritakan sedikit, saya sebut saja namanya Gus Dur. Terserah kamu mau percaya atau tidak, ini ceramahnya Mbah KHMoen ketika m acara 1.000 hari Gus Dur di Tebuireng," ucapnya.

Semasa hidupnya Gus Dur tak pernah cocok dengan Mbah Moen. Ternyata ini adalah rahasia! Kesepakatan diantara mereka berdua," jelanya.

Cerita ini disampaikan langsung oleh Mbah Moen ketika ceramah di Tebuireng. Di kesempatan itu, Mbah Moen juga menjelaskan kebaikan dan amal Gus Dur lainnya.

BACA JUGA:Mbah Moen: Daripada Melamun, Mending Baca Wirid Pendek Ini Agar Rumah Selalu Berlimpah Rezeki

Pada waktu itu tepatnya di Malang, sebelah barat Panjen ada daerah yang bernama Jatikerto. Di Jatikerto tinggallah orang biasa, bukan ulama besar, usianya sekitar 30 tahun, yang bernama Agus.

Gus Dur pernah mendatangi rumahnya dan menitipkan tiga buah koper. Tetapi Koper tersebut tak boleh dibuka sebelum Gus Dur wafat.

Kemudian Agus juga menepati janjinya pada Gus Dur, tak membuka koper itu sampai m Gus Dur wafat. Hingga akhirnya saat Gus Dur sudah wafat, koper itu pun ia buka.

BACA JUGA:Mbah Moen Ungkap Kedahsyatan Angka 9, Sangking Hebatnya Bisa Bikin Islam di Indonesia Jadi Damai dan Rukun

Ternyata isinya sangat mengejutkan, yaitu uang sebanyak Rp3 miliar. Diwasiatkan supaya uang itu dibagikan untuk anak-anak yatim dan janda-janda miskin.

Luar biasa, hanya untuk menyembunyikan amal sampai sebegitunya. Terkadang penampilannya yang jelek, sering membuat kontroversi, supaya orang-orang mencemoohnya, tidak menganggapnya sebagai kiai dan tidak menganggapnya wali.

Ada banyak orang yang tidak tahu siapa sejatinya Gus Dur hingga akhirnya ada banyak orang yang mencemooh Gus Dur. Tetapi Gus Dur biasa saja. Karena itu risiko untuk orang yang menyembunyikan amalnya.*

Sumber: