Caleg Cukup Pakai AI Ini, Segalanya Bisa Diatasi dan Lebih Murah dari Konsultan Politik

Caleg Cukup Pakai AI Ini, Segalanya Bisa Diatasi dan Lebih Murah dari Konsultan Politik

Caleg Cukup Pakai AI Ini, Segalanya Bisa Diatasi dan Lebih Murah dari Konsultan Politik--

RADARUTARA.ID - Banyak hal menarik dalam gelaran Indonesia Digital Conference (IDC) dan AMSI Awards 2023 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di  Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat pada 22-23 Agustus 2023.

Saat radarutara.id mengikuti gelaran ini, di sesi kedua, AMSI menghadirkan pembicara berkompeten dalam industri Artificial Intelligence (AI). Diantaranya, Lucky Djani, CEO Pemilu.AI, Sabda PS, Co Founder Zenius, Davyn Sudirdjo, founder MASA AI dan Ayu Purwarianti, Kepala Lab AI ITB.

Lucky Djani dalam paparannya menyampaikan, pemilu.ai dikhususkan untuk calon legislatif yang ada di Indonesia. Dengan layanan yang lebih murah daripada mengggunakan konsultan politik yang real, Lucky Djani menyebut pemilu.ai bisa digunakan oleh semua caleg di seluruh Indonesia mendapat layanan konsultan politik digital yang sangat personal dan lengkap dengan biaya yang sangat murah.

Lucky Djani menegaskan, masalah-masalah yang dihadapi oleh caleg diantaranya, tidak dapat mengidentifikasi pola dan trend pemilih, mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan pemilih, dan kesulitan mengidentifikasi isu-isu politik, sosial dan ekonomi dalam wilayah cakupannya.

Menggunakan AI, Lucky Djani mengklaim pemilu.ai bisa mengidentifikasi pemilih potensial per dapil, menganalisa big data politik, sosial, ekonomi dan masalah lainnya per dapil, dan mengartikulasi opini serta sentimen netizen di suatu wilayah.

"Kami (Pemilu.ai) menggabungkan lebih dari 120 data kompleks yang berasal dari data BPS, Kementerian, data pemilu dan data politik lainnya, yang kemudian kami cemplungkan ke dalam mesin AI dan mesin itu akan menganalisanya. Kami mengajari mesin itu kurang lebih 3 bulan, alhasil dengan mesin ini kita bisa membantu caleg untuk mengetahui apa masalahnya di dapil tersebut, siapa saja profil calon demografi pemilihnya, daerah-daerah mana saja dia punya potensi menang. Jadi, pada saat kampanye, caleg tidak perlu keliling semua dapil, tapi cukup pada wilayah-wilayah yang direkomendasikan," ungkapnya.

Menggunakan pemilu.ai, kata Lucky caleg dibuatkan panduan untuk mengetahui siapa saja yang harus ditemui, apa isu yang dibawa, dan sebagainya.

"Dengan demikian, caleg bisa mengefektikan kampanye, bisa lebih microtargeting dan tepat sasaran sesuai dengan personal caleg. Jadi mesin ini bisa membuat rekomendasi-rekomendasi berdasarkan persona si caleg," bebernya.

Selain itu, Lucky Djani memastikan caleg bisa menghemat biaya kampanye hingga 40 persen saat menggunakan pemilu.ai.

Caleg juga bisa dibuatkan slogan, narasi pidato, caption media sosial, target sasaran iklan. Bahkan dibuatkan desain alat peraga kampanye, baik itu baliho, pamflet, stiker, billboard, topi, kaos, kalender dan gelas.

"Setiap individu caleg desainnya akan berbeda-beda, sesuai dengan persona si caleg," tegas Lucky.

Layanan pemilu.ai memang menggoda dan layak dipertimbangkan, apalagi caleg tidak lagi perlu capek-capek memikirkan kapan posting di media sosial, bagaimana kata-katanya, siapa yang ditemui, dimana wilayah yang harus maksimal, semua bisa diatasi oleh Artificial Intelligence (AI).

Artificial Intelligence (AI) bukan hanya menggerus penasehat atau konsultan politik, namun mesin buatan ini diklaim bisa bekerja dengan tingkat akurasi yang baik. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: