Warga Desa Karya Jaya Malah Gotong Royong Tanami Jembatan dengan Pohon Kelapa dan Pinang

Warga Desa Karya Jaya Malah Gotong Royong Tanami Jembatan dengan Pohon Kelapa dan Pinang

Sigit/RU.ID- Warga Karya Jaya tanami jembatan dengan pohon kelapa--

RADARUTARA.ID- Aksi penanaman bibit kelapa dan pinang dilakukan oleh warga Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat kepada akses jembatan sungai Mumbang. Penanaman bibit kelapa dan pinang, ini sengaja dilakukan oleh warga lantaran kondisi akses jembatan yang kian rusak dan mengancam keselamatan pengendara umum yang melintas.

Diharapkan, pohon kelapa dan pinang yang sengaja ditanam oleh warga di pinggir jembatan, itu bisa menjadi rambu dan pengaman bagi pengendara umum yang melintas di atas jembatan.

"Sengaja kita tanam pohon kelapa dan pinang dipinggir jembatan. Supaya pengendara umum yang melintas di jembatan waspada. Karena jika tidak hati-hati, pengendara yang melintas di atas jembatan bisa terperosok atau terjun ke sungai. Mengingat kerusakan pada jembatan semakin parah hingga membuat batas pengaman sisi jembatan sudah tidak ada lagi," ungkap anggota BPD Desa Karya Jaya, Hariyadi.

BACA JUGA:Hilangnya Berkah dan Rahmat, Berikut Ciri-Ciri Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat, Kecuali Malaikat Maut

Diakui Hariyadi, kerusakan jembatan yang berada di jalan poros desanya yang berfungsi sebagai penghubung antar desa dan kecamatan, ini kian parah. Selain batas pengaman jembatan yang sudah tidak ada lagi.

Kondisi fisik pada lantai jembatan juga sudah banyak yang jebol. Dikhawatirkan Hariyadi, cepat atau lambat. Kerusakan pada fisik jembatan yang saat, ini terjadi akan semakin meluas dan bisa membuat akses jembatan roboh atau terputus.

"Cepat atau lambat, kerusakan akan semakin meluas hingga bisa membuat jembatan putus. Karena hampir sebagian besar lantai jembatan jebol dan penahan lantai jembatan yang ada di lapisan paling bawah sudah tidak ada lagi," bebernya.

Hariyadi mengaku, kerusakan akses jembatan di desanya, itu sudah sering kali diusulkan ke pihak yang bertanggung jawab, yakni Pemprov Bengkulu. Hanya saja kata Hariyadi, dari sekian kali usulan yang sudah sering dilaporkan oleh pemerintah desa, itu tidak pernah ditanggapi.

"Ada dulu tim turun mengecek dan sempat melakukan pengeboran pada titik tertentu. Tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya lagi. Kami di desa sudah capek mengusulkan. Tapi sampai hari ini tidak ada penanganan serius dari Pemprov Bengkulu," demikian Hariyadi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: