Jalmo Moro Jalmo Mati, Ngeri! Siapa Masuk Hutan Kalang di Tuban Ini Pasti Mati

RADARUTARA.ID - Ada banyak hutan angker di Indonesia yang memiliki keangkeran dan kengerian sendiri-sendiri. Seperti halnya Alas Roban di Jawa Tengah, Alas Purwo di Banyuwangi. Ada pula Alas Kalang atau Hutan Kalang yang berada di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo itu, tepatnya berada di arah barat laut Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Ada satu sebutan untuk hutan ini yang membuat siapapun tak berani memasukinya. Yakni, Jalmo Moro Jalmo Mati. Artinya, Siapa Datang Pasti Mati.

Alas Kalang disebut-sebut sebagai salah satu hutan paling angker di Pulau Jawa.

Di kawasan hutan ini, masyarakat Kabupaten Tuban menganggapnya sebagai pusat kerajaan gaib dengan berbagai makhlus halus yang menempati hutan ini.

BACA JUGA:4 Ritual Paling Nyeleneh dari Suku Pedalaman di Indonesia, Ternyata Hubungan Sejenis Sudah Ada Sejak Dulu

Genderuwo, sundel bolong dan banaspati disebut-sebut warga menjadi penghuni paling dominan dari Hutan Kalang.

Keangkerannya membuat Hutan Kalang sangat jarang dijamah manusia. Apalagi, mitos Jalmo Moro Jalmo Mati yang kuat mengakar di masyarakat sekitar ini, membuat suasana hutan semakin angker.

Meski demikian, ada satu orang warga yang berani memasuki hutan ini dengan leluasa.

Ia bernama Kasni, pria yang usianya sekitar 50 tahun ini memiliki rumah yang berada di sekitar makam Mbah Punjul, atau tepatnya berada di utara Desa Besowo.

BACA JUGA:Misteri Talua Burung Garudo Atau Telur Burung Garuda Pusaka Minang Kabau di Istana Mande Rubiah

Menurut Kasni yang sehari-hari merawat hutan ini, Ia berani memasuki Hutan Kalang lantaran Ia mendapat amanah dari ayahnya, yang itu secara turun temurun menjadi juru kunci Hutan Kalang.

Setiap malam Jumat Legi atau Jumat Wage, Kasni masuk ke dalam Hutan Kalang untuk memberikan sesaji agar makhluk gaib di Hutan Kalang tak mengganggu manusia yang ada desa-desa di sekitar Hutan Kalang.

Kasni membenarkan jika sangat jarang orang yang berani masuk ke dalam Alas Kalang.

"Kalau menurut cerita dari orang tua, mbah dan leluhur saya. Hutan ini awalnya milik Mbah Palu. Tapi suatu hari, anak perempuan Mbah Palu ini menikah. Tapi saat baru menikah, anak perempuan Mbah Palu yang bernama Samirah ini ribut dengan suaminya, lalu dia merajuk dan berlari masuk ke dalam tegal kalang, atau hutan kalang ini," bebernya.

Sumber: