Top 3 Kiai Paling Sakti di Tanah Jawa, Sudah Dibom 8 Kali Tapi Tak Mati
Top 3 Kiai Paling Sakti di Tanah Jawa, Udah Dibom 8 Kali Tapi Gak Mati Juga--
Kiai Abbas adalah Putra dari seorang ulama NU sehingga bakat Kiai dan kesaktiannya itu sudah turun menurun dari ayahnya. Kiai Abbas merupakan putra sulung dari Kyai Abdul Jamil yang lahir pada Jumat 24 Dzulhijjah 1300 atau 25 Oktober 1800 M di desa Pekalangan, Cirebon.
Kakek beliau merupakan seorang pendiri dari Pesantren Buntet di Cirebon. Ketika mudanya, Kiai Abbas banyak mempelajari ilmu agamanya ke bermacam daerah di tanah Jawa yakni Jawa Tengah, Tegal, Jogja, hingga bermacam daerah Pesantren yang lain. Ilmu kanuragan dan juga ilmu beladiri kerap menjadi ilmu pokok bagi kalangan Pesantren Buntet yang menjadi ajaran Kiai paling sakti di tanah Jawa yakni Kiai Abbas.
Karena dengan mengajarkan ilmu kanuragan, maka Pesantren Buntet dijadikan sebagai tempat pergerakan masyarakat Indonesia untuk melawan penjajahan. Dari saat itu, Pesantren Buntet menjadi tempat perjuangan umat Islam melawan penjajah yang bergabung pada barisan Hizbullah.
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Ini 10 Weton Anak yang Diramalkan Bisa Angkat Derajat Orang Tua
3. Kiai Amin
Kiai Amin merupakan Kiai NU yang mempunyai Karomah dahsyat langsung dari Allah SWT. Bukan cuma mahir dalam ilmu agama tetapi juga sangat piawai dalam ilmu kanuragan sekaligus pencak silat.
Beliau mempelajari ilmu tersebut dari ayahnya yakni Kiai Irsyad yang wafat di Makkah pada saat itu.
Beliau lahir pada hari Jumat 24 Dzulhijjah 1300 H tepat dengan tahun 1879 M di Mijahan Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. Konon katanya, Kyai Amin termasuk Ahlul Bait dari silsilah Syekh Syarif Hidayatullah, bukan cuma dikenal sebagai ulama, Kiai Amin juga terkenal sebagai Kiai yang sangat sakti di tanah Jawa hingga mendapatkan julukan sang pendekar yang menguasai ilmu bela diri dan kanuragan.
Ada sebuah kisah yang beredar dikalangan warga Ciwaringin. Pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, Kiai min serta ulama lain di Cirebon ikut mengirim Laskar ke Surabaya.
Kyai Amin yang ikut berangkat juga ikut pula mengusahakan pendanaan untuk biaya keberangkatan. Menurut warga Nahdliyin, Kiai Amin terkenal sangat legendaris.
Konon katanya, dalam peperangan di Surabaya itu ia tak mempan senjata ataupun peluru ketika bertempur. Tak hanya itu, beliau juga dikabarkan tak mati walaupun dilempari bom sebanyak 8 kali. Sungguh dahsyat karomah yang diberikan Allah SWT kepada Kiai NU yang satu ini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: