Bukan PTM, Pasar Purwodadi Akan Berubah Jadi PIM, Anggaran Disiapkan Ratusan Miliar

Bukan PTM, Pasar Purwodadi Akan Berubah Jadi PIM, Anggaran Disiapkan Ratusan Miliar

Bukan PTM Namun Pasar Purwodadi Akan Berubah Jadi PIM--

RADARUTARA.ID- Sepertinya penantian para pedagang di Pasar Purwodadi dalam waktu dekat akan terwujud untuk menempati lapak atau kios dagang yang memang layak untuk tempat berjualan. Apalagi pascara kebakaran hebat di tahun 2021 lalu, berakibat dengan kondisi pasar yang sangat jauh dari kata rapi dan selalu menjadi keluhan banyak pedagang maupun pengunjung pasar. 

Pasalnya Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian bersama jajaran telah mendapat persetujuan untuk pembangunan pasar Purwodadi dari pihak Kementria PUPR. Yang semula hanya diusulkan untuk menjadi Pasar Tradisional Modren (PTM) malah berubah menjadi Pasar Induk Modern (PIM) atau dibangun dengan skala yang lebih besar lagi.

Bahkan, Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian kembali melakukan ekspose secara langsung di hadapan para pedagang terkait rencana pembangunan kembali atau revitalisasi Pasar Purwodadi, Senin (19/6) kemarin. 

BACA JUGA:Antisipasi Gangguan Kamtibmas, TNI dan Polri gelar patroli bersama

Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada pelaku usaha/pedagang terkait pembangunan pasar Purwodadi, karena mengingat anggaran yang akan digelontorkan nantinya bernilai lebih dari Rp100 Miliar, karena pasar akan dibangun menjadi PIM

Yang artinya akan ada lahan yang lebih luas dibanding usulan awal, beserta kelengkapan fasilitas lainnya, seperti bangunan khusus untuk penempatan mobil Damkar dan juga adanya jalur keluar masuk mobil damkar di dalam area pasar.

Selain itu lapangan parkir juga harus luas, karena layaknya pasar induk nantinya akan digunakan untuk keluar masuk mobil pengangkut barang pedagang.

"Usulan awal hanya Rp54 Miliar karena rencananya hanya dibangun PTM saja, namun ternyata dari pihak PUPR menilai layak untuk menjadi PIM sehingga jumlah anggaran juga bertambah menjadi lebih Rp100 Miliar," jelas Bupati Mian.

Selain itu juga ada penambahan lahan untuk pembangunan pasar, dari yang semula hanya 5.578 meter persegi, bertambah menjadi 22.373 meter persegi dan akan mencakup hampir seluruh bagian pasar dan diperkirakan akan sanggup menampung pedagang hingga 915 pedagang.

BACA JUGA:Semakin Parah, Jalan Provinsi di Bengkulu Ini Seperti Sungai

Untuk itu, jika waktu pembangunan akan dilaksanakan, maka semua pedagang harus mengosongkan lapak dan akan direlokasi ke pasar sementara. Hal ini demi kelancaran proses pembangunan dan juga keluar masuk barang yang kemungkinan akan memakan waktu hingga 12 bulan atau satu tahun lamanya. 

"Semua pedagang akan kita relokasi ke pasar sementara terlebih dahulu, sampai proses pembangunan pasar selesai nantinya," tambahnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Bengkulu Utara, Ir Siti Qoriah mengatakan untuk proses lelang dan pembangunan seluruhnya akan dikembalikan ke pihak PUPR dan nantinya Pemkab Bengkulu Utara hanya akan menerima barang atau bangunan yang sudah selesai dikerjakan saja.

"Untuk semua proses pekerjaan akan sepenuhnya dikembalikan kepada pihak PUPR sampai selesai dan nantinya akan langsung diserahkan ke pihak pedagang. Mari berdoa semoga pembangunan bisa segera dilaksanakan dan yang terpenting bisa tepat waktu," harap Kadis.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: