6 Ciri Fisik Orang yang Dilindungi Oleh Khodam Leluhur, Gerak-Geriknya Bisa Dilihat Dari Kecil

RADARUTARA.ID - Khodam leluhur merupakan salah satu sosok jin atau makhluk astral yang menjaga manusia. Biasanya yang dijaga yaitu energi  dari hal-hal buruk contohnya seperti santet, teluh, pelet dan lainnya.

Pada umumnya, orang yang dijaga khodam leluhur dapt merasakan sesuatu yang berbeda dalam diri mereka. Berdasarkan ramalan Primbon Jawa, Kodham Leluhur merupakan sosok makhluk gaib yang diturunkan oleh leluhur kepada anak, cucu serta keturunan lainnya.

Kodham pada umumnya akan mulai pindah mendampingi pada saat leluhur kita telah meninggal. Wajib untuk diingat bahwa Kodham bukanlah arwah atau jelmaan langsung dari leluhur kita.

Akan tetapi mereka hanya sesosok jin atau makhluk gaib hasil dari kekuatan keilmuan yang dipunyai leluhur ataupun sosok yang pernah menjadi penunggu barang pusaka milik leluhur kita.

BACA JUGA:3 Weton yang Hidupnya Dikawal Khodam Raden Kian Santang, Dijauhi Aura Negatif Hingga Hidup Makmur Sejahtera

BACA JUGA:Pantesan Sakti, 4 Weton Ini Ternyata Memiliki Karomah Sunan Kalijaga yakni Ilmu Laduni

Khodam leluhur sendir tidak mempunyai maksud yang jahat, malah mereka ini mencoba melindungi kita dari sifat atau hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi.

Karena tuan yang ia layani meninggal, khodam leluhur kerap mencari pengakuan berusaha untuk memilih penerus dari keturunan tuan yang sebelumnya.

Dibawah ini merupakan 6 ciri-ciri utama seseorang yang dilindungi oleh khodam jenis leluhur.

1. Punya pola pikir yang lebih dewasa dari umurnya

Hal ini adalah salah satu ciri utama yang paling gampang untuk diidentifikasi. Pada saat seseorang masih anak-anak atau mungkin remaja, tentu saja mereka mempunyai pandangan kurang dewasa tentang berbagai aspek kehidupan mereka.

BACA JUGA:Hati-Hati, Ini 20 Ciri Jin Nasab atau Khodam Leluhur Merusak Tubuh Anda

Akan tetapi, orang yang didampingi oleh khodam leluhur dapat berubah sejenak menjadi sosok orang tua yang bijaksana.

Contohnya, anak kecil yang bahkan belum pahap mengenai konsep doa namun tiba-tiba saja memulai diskusi keagamaan dengan orang tua atau bersama teman-temannya.

Sumber: