Harga Sawit Terus Merosot, Pekan Ini Harga Tertinggi Tembus Rp 1.750/Kg, Begini Penjelasan Perusahaan

RADARUTARA.ID- Harga kelapa sawit atau TBS tingkat pabrik di wilayah Bengkulu Utara (BU) terus merosot tak berjeda hampir setiap harinya. Pekan, ini saja khususnya sejak hari Sabtu tanggal 06 Mei 2023, kemarin.

Harga TBS di tingkat pabrik paling tinggi hanya mampu mencapai diangka Rp 1.750/Kg. Dan diprediksi, penurun kepada harga TBS di tingkat pabrik ini berpotensi masih akan terus terjadi setiap harinya.

Kepada RadarUtara.ID, managemen PT Alno Agro Utama melalui Humasnya, Irwan, tak menampik. Bahwa tren terhadap penurunan harga TBS di tingkat pabrik sejak beberapa pekan terakhir, ini memang sedang berlangsung.

BACA JUGA:Hampir Setiap Hari Harga TBS di Pabrik Turun, Berikut Harga Terbaru Hari Ini

Menurut Irwan, penurunan harga TBS di tingkat pabrik saat, ini tidak terlepas akibat kondisi atau dampak dari turunnya harga produk CPO dunia.

"Menurut informasi yang kita dapatkan. Harga produk CPO dunia kita sedang mengalami penurunan. Sehingga kondisi itu turut berdampak kepada harga beli TBS kita di pabrik dan petani," ungkapnya.

Ditambahkan Irwan, penurunan harga TBS ini sudah terjadi sejak awal sebelum memasuki momentum lebaran Idul Fitri, lalu. Namun tren penurunan harga semakin jadi dan dirasakan oleh semua pihak setelah lebaran Idul Fitri saat ini.

"Penurunan ini sudah kita rasakan sejak sebelum lebaran Idul Fitri, kemarin. Tapi meskipun harga sedang turun drastis, tapi untuk harga TBS yang kita terapkan di PKS kita saat ini masih terbilang paling tinggi dibanding pabrik lainnya," imbuhnya.

BACA JUGA:Harga TBS di Pabrik Kembali Merosot

Lebih jauh, Irwan, pun tak dapat memastikan sampai kapan tren penurunan kepada harga TBS ini akan berlangsung.

Jelasnya Irwan memastikan, ditengah tren penurunan harga TBS saat, ini. Perusahaan akan tetap berupaya untuk menjaga harga TBS di lingkungan pabrik tetap kompetitif.

"Kita berharap kondisi, ini segera membaik. Dan kami dari perusahaan akan berupaya untuk mengawal harga TBS di tingkat pabrik agar tetap kompetitif," demikian Irwan.*

Sumber: