Sempat Makan Korban Jiwa, Pemerintah Didesak Tingkatkan Jembatan Gantung di Muara Santan

Sempat Makan Korban Jiwa, Pemerintah Didesak Tingkatkan Jembatan Gantung di Muara Santan

Jembatan gantung di Desa Muara Santan yang membutuhkan peningkatan.--

NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Sejumlah pelajar di Desa Muara Santan, dusun Trans Lapindo, Kecamatan Napal Putih pernah terpeleset dan terjatuh hingga ditemukan dalam kondisi tewas.

Ini, terjadi setelah pelajar yang berasal dari dusun Trans Lapindo itu tergelincir saat menyeberang di atas jembatan gantung di Desa Muara Santan.

"Jembatan gantung di desa kami ini memiliki catatan kelam. Seorang pelajar sempat tergelincir, jatuh ke sungai dan ditemukan sudah dalam kondisi meninggal. Kecelakaan, itu terjadi akibat kondisi fisik jembatan yang sudah tidak layak lagi," ujar Kades Muara Santan, Hosen Basri.

Diakui Hosen, usai insiden nahas jatuhnya seorang pelajar itu. Maka pemerintah desa yang baru saja ia pimpin untuk pertama kalinya, itu langsung melakukan perbaikan jembatan secara swadaya bersama masyarakat.

Langkah perbaikan sangat penting dilakukan. Karena kondisi fisik jembatan sepanjang 80 meter yang sudah dibangun sejak puluhan tahun itu sudah banyak kehilangan dinding pengaman.

Kondisi konstruksi jembatan yang rata-rata sudah berkarat, lantai jembatan rusak dan diperparah dengan sejumlah tali seling penahan yang kondisinya sudah tidak layak lagi hingga membuat fisik jembatan menimbulkan guncangan saat dilintasi oleh kendaraan.

"Sebatas swadaya yang bisa kita lakukan. Dan keadaan itu masih menghantui masyarakat sampai saat ini," bebernya.

Lebih jauh Hosen berharap, pemerintah daerah khususnya Dinas Transmigrasi BU dapat mengupayakan perbaikan atau peningkatan kepada akses jembatan gantung di desanya itu. Desakan, ini disampaikan Hosen, mengingat kerusakan fisik jembatan yang sudah urgent dan setiap hari dilintasi oleh masyarakat.

"Peristiwa kelam yang pernah terjadi jangan sampai terulang. Sehingga kami berharap pemerintah daerah dapat mengupayakan peningkatan terhadap akses jembatan gantung di desa kami ini. Khususnya Dinas Transmigrasi BU, mengingat masyarakat dan wilayah kita yang ada di seberang sungai adalah binaan dari program Transmigrasi," demikian Hosen. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: