Alat Berat Diduga Milik Perusahaan Tambang Halangi Arus Lalu Lintas di Pasar Giri Kencana
Hampir separuh badan jalan jadi lahan parkir alat berat di Ketahun.--
KETAHUN RU.ID- Satu unit alat berat beroda dengan ukuran besar yang diduga milik perusahaan pertambangan menganggu dan menghalangi kelancaran arus lalulintas di kawasan jalan lintas Pasar KTM Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun.
Hingga Kamis (10/11) sekitar pukul 15.00 WIB sore, ini. Satu unit alat berat warna kuning jenis Volvo yang diduga dalam kondisi rusak, itu masih mangkrak di jalan lintas pasar KTM Lagita dan mengganggu aktivitas masyarakat di sekitar areal rusaknya alat berat tersebut.
"Awalnya alat berat itu ada sekitar 4 unit lewat. Diduga alat tersebut berasal dari lokasi pertambangan. Tapi tujuannya mau kemana kami tidak tahu. Yang jelas alat itu lewat ke jalur KTM. Nah, dari 4 alat berat yang sebelumnya konvoi itu satu unit alat berat tertinggal karena rusak," ungkap salah satu sumber yang ada di lokasi.
Masih sumber, ini masyarakat sempat menyesalkan keberadaan alat berat yang sempat konvoi melintasi jalur KTM dan sedang macet ini.
BACA JUGA:OTT, Infonya Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Utara Ditangkap Polisi
Pasalnya angkutan yang melintas di jalur KTM Lagita, itu terbatas. Mengingat kondisi jalan yang sedang rusak berat.
"Jalan KTM Lagita, itu bukan kapasitasnya. Dan masyarakat sudah susah payah swadaya untuk menimbun jalan di KTM Lagita agar bisa mendukung kelancaran aktivitas masyarakat. Dan satu alat berat yang sedang rusak saat, ini juga menganggu lalulintas di jalur pasar KTM Lagita," imbuhnya.
Terpisah Kades Giri Kencana, Wahyudi, mengakui satu unit alat berat yang sedang rusak di kawasan pasar KTM itu tidak diketahui milik siapa.
Dan Wahyudi, tak menepis, jika keberadaan alat berat yang diduga sedang rusak itu menganggu aktivitas masyarakat, terutama arus lalulintas.
"Pagi tadi alat, itu masih ada disana (pasar). Keberadaanya memang sangat menganggu arus lalulintas, terutama pedagang yang ada di sekitar rusaknya alat berat itu. Kami sendiri tidak tahu alat, itu milik siapa. Yang jelas kami berharap alat tersebut bisa segera dievakuasi atau beranjak ke lokasi lain. Supaya aktivitas masyarakat di sekitar pasar kembali lancar," pinta Kades. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: