Dampak Banjir, 1,5 Ha Padi Petani Gunung Payung Mati
Sawah yang terendam banjir di Desa Gunung Payung berpotensi membuat petani gagal panen--
PINANG RAYA RU.ID - Hasil pendataan yang dilakukan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Pinang Raya atas dampak banjir, ada 5 hektar lahan persawahan milik petani di Desa Gunung Payung yang sudah ditanami padi terendam banjir. Dari 5 hektar lahan pertanian itu, 1,5 hektar lahan milik petani dipastikan puso alias rusak atau mati akibat tertimbun lumpur.
Disampaikan PPL Kecamatan Pinang Raya, Sadiran, 3,5 hektar lahan pertanian lainnya dalam kondisi selamat.
"Ada 1,5 hektar lahan persawahan yang sudah tanam ini berstatus puso. Umur tanamannya memang masih satu sampai tujuh hari. Terpaksa harus tanam lagi nanti. Tapi yang 3,5 hektar sisanya hanya tergenang air keruh. Insya Allah kalau sudah panas lumpurnya bisa luntur dan tanamannya pulih kembali," ungkapnya.
Sementara untuk kondisi tanaman padi milik masyarakat yang ada di Desa Air Sebayur diungkapkan Sadiran, total ada 20 hektar lahan persawahan masyarakat yang sudah tertanam padi juga terendam banjir. Namun demikian, padi milik petani di Desa Air Sebayur dalam kondisi masih baik.
BACA JUGA:Total Kerusakan di Bengkulu Utara Capai Rp 22 Miliar
BACA JUGA:Pengembalian Uang Wali Murid Tak Gugurkan Unsur Pidana
"Semuanya masih bagus, tidak ada yang rusak. Karena umur tanaman padi di Air Sebayur, ini sudah sampai 40 hari sampai 50 hari," terangnya.
Lebih jauh Sadiran memastikan, seluruh kondisi tanaman padi di dua desa ini sudah dilaporkan ke dinas terkait di Pemkab Bengkulu Utara maupun Pemprov Bengkulu. Selanjutnya kata Sadiran, kondisi tanaman padi milik petani di dua desa yang sempat terdampak banjir ini masih akan terus dipantau dan dilaporkan secara berkala.
"Dua minggu kedepan akan kita cek kembali kondisi tanaman yang terdampak dan kita laporkan kembali kepada pihak terkait. Mudah-mudahan seluruh tanaman petani yang terkena ini masih bisa tumbuh produktif dengan baik," demikian Sadiran. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: