Kekeringan, Puluhan Hektar Padi Sawah Terancam Mati

Kekeringan, Puluhan Hektar Padi Sawah Terancam Mati

Kades: Bendungan Rusak, Sedot Air Sungai

MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Sekitar 80 hektar tanaman padi sawah masyarakat di Desa Karya Jaya Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) terancam mati dan gagal panen. Ini terjadi karena beberapa waktu terakhir, tanaman padi itu dilanda kekeringan karena tidak mendapatkan suplay air yang maksimal dari irigasi. Untuk bertahan dan mengantisipasi ancaman gagal panen itu, petani di Desa Karya Jaya harus berjuang untuk mendapatkan suplay air dengan menyedot air sungai menggunakan mesin air milik kelompok tani (Poktan) di Desa Karya Jaya.

\"Total ada 80 hektar lahan persawahan di desa kita yang sudah terlanjur tanam dan kekeringan. Agar tetap mendapatkan suplay air, Poktan harus menyedot air dari sungai menggunakan bantuan mesin atau alat penyedot air. Kami terus memberi motivasi kepada petani agar tetap semangat dalam menghadapi musim kemarau ini,\" ujar Kades Karya Jaya, Waskito.

Diakui Waskito, sebenarnya kemarau ini masih bisa teratasi dan tidak menjadi ancaman bagi petani, bila bendungan air yang menjadi andalan petani dalam mensuplay air ke pesawahan, berfungsi maksimal. Namun sayangnya, sejak beberapa tahun terakhir, bendungan itu tidak berfungsi karena sebagian besar dinding bendungan mengalami kerusakan yang menyebabkan kebocoran.

\"Air sungai ada tapi air ke irigasi tidak mengalir. Ini terjadi karena bendungan rusak dan bocor. Solusi satu-satunya agar tanaman padi selamat, harus menyedot air menggunakan mesin dari sungai,\" terang Kades.

Di sisi lain Waskito tak menepis, pemerintah sempat membangun fasilitas bendungan air yang sama di Desa Karya Bakti tapi bendungan itu tidak berfungsi dan tidak memberi manfaat bagi lahan persawahan di desanya. Pasalnya, dalam kondisi seperti ini, bendungan di Desa Karya Bakti dalam kondisi kering.

\"Tidak memberi manfaat untuk petani kita,\" ungkapnya.

Waskito berharap, pemerintah dapat memberikan dukungan terhadap persawahan di desanya dengan melakukan perbaikan bendungan. Waskito optimis, bila bendungan diperbaiki maka manfaatnya akan luar biasa bagi persawahan.

\"Selain perbaikan fisik bendungan, pemerintah bisa melakukan normalisasi di bendungan,\" pintanya.

Lebih jauh, Waskito meminta pemerintah agar tidak menganggap sepele persoalan yang sedang dialami oleh petani di desanya. Waskito mencemaskan, bila dukungan terhadap infrastruktur irigasi kepada lahan persawahan di desanya tidak segera dilakukan. Petani akan merasa frustasi dan keadaan tersebut dapat berdampak buruk kepada semangat petani dalam mempertahankan lahan persawahannya.

\"Kalau masalah ini tidak ditindaklanjuti, petani kita bisa frustasi dan lahan persawahan 140 hektar akan beralih tanaman ke kelapa sawit. Jika sampai itu terjadi, akan menjadi ancaman bagi ketersediaan pangan kita,\" demikian Kades.(sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Kekeringan, Puluhan Hektar Padi Sawah Terancam Mati

Terkini

Terpopuler

Pilihan