Kenaikan Harga Pertamax, Omset Pertashop Terjun Bebas

Kenaikan Harga Pertamax, Omset Pertashop Terjun Bebas

Eceran Tembus Rp 15.000/Liter PUTRI HIJAU RU.id - Kenaikan harga BBM jenis Pertamax tidak hanya membuat konsumen mengerutkan kepala. Namun turut berbuntut atau memberi efek buruk bagi pelaku usaha Pertashop. Sejak pemerintah memutuskan untuk menaikan harga Pertamax, omset penjualan BBM di Pertashop mengalami penurunan drastis. \"Dari biasanya penjualan kita 800 liter/hari, sekarang turun drastis menjadi 200 liter sampai 300 liter/hari. Tentu kebijakan pemerintah menaikan harga BBM jenis Pertamax, berdampak buruk kepada omset penjualan kami selaku pengusaha Pertashop,\" terang Direktur Utama CV Bintang Utara Makmur, Gopas Sipayung, SH. Diungkapkan Gopas, kenaikan yang terjadi kepada BBM jenis Pertamax membuat shock para konsumen yang telah nyaman dengan produk BBM jenis Pertamax. Dimana harga Pertamax yang sebelumnya hanya dijual Rp 9.400/liter, sekarang naik secara signifikan menjadi Rp 13.000/liter. \"Harga terkini Rp 13.000/liter di SPBU dan Pertashop. Sedangkan harga di tingkat pengecer jauh lebih tinggi. Khusus BBM jenis Pertalite saja sekarang di eceran sudah Rp 10.000/liter. Bagai mana dengan harga eceran BBM jenis Pertamax? Tentu jauh lebih tinggi dibanding harga jual kami di Pertashop yang saat, ini bertahan diharga Rp 13.000/liter sesuai kenaikan harga yang ditentukan oleh pemerintah,\" imbuhnya. Ditambahkan pengusaha muda yang memiliki tiga cabang Pertashop di wilayah Ketrina ini, kenaikan yang terjadi kepada harga BBM jenis Pertamax saat, ini. Bukan kehendak para pelaku usaha Pertashop. Melainkan kenaikan harga yang terjadi kepada Pertamax, ini murni hasil dari kebijakan pemerintah pusat. \"Kebijakan ini bukan kami yang menentukan. Kami selaku mitra dari Pertamina hanya bisa mengikuti dan mematuhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,\" terangnya. Lebih jauh Gopas meminta dan berharap, agar pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakannya dalam menaikan harga BBM. Supaya lanjut Gopas, unit usaha penjualan BBM oleh Pertashop sebagai mitra Pertamina bisa sama-sama jalan dan tumbuh. Apalagi kata Gopas, kehadiran Pertashop adalah bagian dari garda depan pemasaran produk BBM jenis Pertamax yang dimiliki oleh Pertamina. Sehingga Gopas menilai, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah untuk sama-sama mencari solusi ditengah kebijakannya dalam menaikan harga BBM, ini agar keberadaan Pertashop bisa tetap eksis dalam menjangkau kebutuhan BBM masyarakat khususnya di tingkat pelosok. \"Sedangkan kita hanya bisa menjual BBM jenis non subsidi. Makanya kami dari Pertashop berharap ada pemerintah dapat mengkaji ulang kebijakannya menaikan harga BBM ini. Agar mendapatkan solusi yang sama-sama berpihak kepada pelaku usaha dan terutama masyarakat selaku konsumen. Dan mudah-mudahan turunnya omset penjualan yang kita alami saat, ini hanya sebagai bentuk respon masyarakat yang merasa shock atas kenaikan harga yang terjadi sekarang. Selebihnya kami berharap masyarakat tetap melihat kehadiran Pertashop, ini sebagai perpanjangan dari Pertamina yang tetap berusaha konsisten dalam menjual produk BBM dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau,\" pinta Gopas. Terpisah, salah satu penjual BBM eceran di Putri Hijau mengakui, kenaikan harga Pertamax berdampak kepada kegiatan usaha yang memaksa dirinya untuk menaikan harga jual Pertamax jauh lebih mahal dibanding harga sebelumnya. \"Terpaksa sekarang kita jual Rp 15.000/liter. Kalau tidak dinaikan, dari mana kita bisa dapat untung,\" demikian salah satu penjual BBM eceran di Putri Hijau, ini.(sig)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: