Diduga Dibakar, Gudang dan Camp PT PPA Jadi Abu
TAP RU - Gudang bahan bakar minyak dan camp karyawan PT Pau Putra Agung (PPA) di Desa Lubuk Gading Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Selasa (24/9/19) kemarin, diduga dibakar oleh sejumlah oknum warga. Sontak, hal ini membuat heboh sejumlah pihak, baik jajaran pemerintah desa, kecamatan, Damkar dan Kepolisian. Pasalnya, api yang membara dan menjulang tinggi dibarengi dengan kepulan asap menghitam itu, terus membesar. Kepala Desa Lubuk Gading, Yarmanzori, ketika dikonfirmasi RU menyebutkan, kebakaran berlangsung pada pagi hari. Hanya saja secara detail, pihaknya tidak bisa menyebutkan tragedi kebakaran tersebut terjadi akibat terbakar atau sengaja dibakar. \"Waktu kebakaran, saya lagi tidak di lokasi. Setelah sampai di rumah, saya baru mendapatkan kabar ada kebakaran di PT PPA tersebut,\" akunya. Dalam hal itu, kades mengakui jika sebelum terjadi tragedi kebakaran, masyarakat desanya sempat melayangkan keluhan dan protes kepada PT PPA. Sebab, aktifitas proyek yang bergerak di bidang pecah batu, pada siang hari dan juga pembakaran aspal ketika malam hari itu, debu disertai asapnya, membuat polusi di permukiman warga. \"Tepatnya, malam Senin (22/9/19) warga datang ke rumah menyampaikan keluhan itu. Sekitar jam 21.00 WIB. Saya tindaklanjuti dengan mendatangi managemen PPA untuk menyampaikan aspirasi warga bersama BPD,\" jelasnya. Pada kesempatan itu, kata Kades, managemen PT PPA menyanggupi akan merperbaiki sistem kerja mereka pada hari Senin (Keesokan harinya). Sehingga aktifitasnya tidak menimbulkan polusi udara ke masyarakat. \"Hanya saja, sampai malam Selasa, asap debunya masih ada. Dan masyarakat memberikan informasi jika akan melakukan demo ke PT PPA. Selaku kades, saya hanya bisa berpesan kepada warga, jangan berbuat anarkis maupun menyakiti para pekerja. Saya hanya minta, silahkan sampaikan aspirasi dengan baik,\" jelasnya. Disinggung adakah kaitan tragedi kebakaran dengan rencana demo tersebut. Kades menyatakan, tidak mengetahui dan enggan berasumsi. \"Yang jelas, memang ada lima ratusan masyarakat di sana pada saat kebakaran berlangsung. Tapi, apakah itu dibakar atau terbakar, saya tidak tahu,\" tutupnya. Sementara itu, Camat TAP, Nirwan Tomeri, SH, ketika dikonfirmasi RU terkait tragedi ini, meminta untuk melakukan klarifiasi satu pintu yaitu dengan pihak Kepolisian. Pasalnya, kata dia, persoalan ini sudah ditangani pihak Kepolsian. \"Yang jelas, kalau demo tidak ada. Sebab, kalau demo harus ada izin dulu. Tapi kalau warga berkumpul di sana, memang ada pada saat kejadian berlangsung,\" singkat camat. Terpisah, Kapolsek Air Besi, IPDA Alexander, ketika dikonfirmasi mengatakan, dugaan sementara, terbakarnya gudang BBM dan Camp pekerja PT PPA memang dibakar oknum warga. \"Statusnya masih dugaan. Yang jelas, kami masih melalukan pemeriksaan kepada para karyawan sebagai pelapor dan juga sejumlah warga yang melihat tragedi kebakaran tersebut,\" jelasnya. Disinggung adakah aksi demo pada saat tragedi kebakaran berlangsung. Kapolsek, belum membenarkan namun tak juga membantah. \"Yang jelas, orang berkumpul di sana banyak. Dan warga yang berkumpul ini hanya melihat kabakaran,\" pungkasnya. (sfa)
- Data Kerugian Materi Terbakar (Sementara):
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: