Desa Suka Maju Pusat TNI Manunggal KB
MUKOMUKO RU - Informasi penting bagi masyarakat di wilayah ini. Dalam waktu dekat ini, Pemkab Mukomuko bersama TNI bakal melaksanakan pemasangan alat kontrasepsi Keluarga Berencana (KB) secara gratis melalui program TNI Manunggal KB (TNI-MKB). “Kegiatan akan kita pusatkan di Desa Suka Maju Kecamatan Penarik, Kamis (27/6) mendatang,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko, Edi Yanto, SE, ketika dikonfirmasi kemarin. Bagi masyarakat yang akan memasang atau membuka alat kontrasepsi KB, dipersilahkan untuk datang ke lokasi kegiatan dan dipastikan tidak ada pungutan biaya sepeserpun. Edi mengatakan, kegiatan ini bagian dari program rutin setiap tahun, untuk menekan jumlah penduduk di daerah ini melalui program KB. Pasalnya, kata dia, jika masyarakat tidak dapat mengatur jarak angka kelahiran anak maka dikhawatirkan bisa memicu peningkatan jumlah kemiskinan dan kebodohan. “Itulah sebabnya, program ini rutin kami laksanakan setiap tahun,” katanya. Dan melalui program tersebut, lanjut Edi, membantu dan diminati oleh masyarakat. Bukan hanya gratis ketika pemasangan alat kontrasepsi. Namun berbagai jenis alat kontrasepsi disediakan oleh pemerintah. Mulai IUD, pil, kondom, suntik, dan berbagai macam alat kontrasepsi lainnya. “Harapan kami, kegiatan ini bisa mewujudkan masyarakat yang sejahtera melalui program KB. Juga untuk mensukseskan program KB yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” demikian Edi. IUD Lebih Idola Kaum Emak SEMENTARA ITU, Data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Mukomuko. Sejak beberapa tahun yang lalu, kaum emak-emak di wilayah ini, lebih suka menggunakan alat kontrasepsi jenis IUD. “Ibu-ibu tidak ingin repot. Pinginnya sekali pasang tapi tahan lama. Dan yang paling lama tahannya itu, kontrasepsi jenis IUD. Karena jangka waktunya bisa mencapai 5 tahun. Selain IUD, kaum ibu juga lebuh seneng memakai suntik. Penggunaan alat kontrasepsi ini masuk dalam urutan kedua yang paling disukai,” ungkap Kepala DPPKBP3A Kabupaten Mukomuko, Edi Yanto, SE, ketika dikonfirmasi kemarin. Sedangkan untuk stok alat kontrasepsi jenis IUD ini, lanjut Edi, sudah sangat menipis dan tinggal sekitar 50 buah lagi. Diperkirakan, untuk jumlah itu, paling hanya bisa untuk mencukupi selama 2 bulan. Pihaknya juga mengaku telah mengajukan penambahan alat kontrasepsi jenis IUD ke provinsi. Namun hingga sekarang belum juga turun. Selain itu, pengadaan alat dengan menggunakan anggaran APBD hingga sekarang masih dalam tahapan proses. Dan kemungkinan besar, sekitar bulan Juli mendatang baru berjalan. “Semoga droping dari provinsi segera turun sehingga kami tidak sampai kehabisan stok. Karena alat kontrasepsi ini paling diburu dan diminati oleh masyarakat,” pungkasnya. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: